- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Polda Metro Ungkap Nasib IN, Perempuan Korban Love Scamming Abraham yang Dipaksa Bobol ATM
Jakarta, tvonenews.com - Polda Metro Jaya mengungkap nasib perempuan berinisial IN yang menjadi korban penipuan berkedok hubungan asmara oleh seorang pria bernama Abraham (25) di Cimanggis, Depok.
Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, mengungkap bahwa sebelum menjadi korban penganiayaan oleh Abraham, IN juga sempat melakukan tindakan kriminal bersama Abraham.
Kasus "partner in crime" nya pun sempat viral. Saat itu, Abraham menggunakan identitas IN untuk membuat profil palsu di aplikasi kencan. Kemudian menyuruh IN berkencan dengan laki-laki lain demi mendapatkan PIN ATM target.
Saat korban lengah, A menyelinap ke kamar apartemen dan menguras saldo korbannya.
Namun, Putu Cholis menegaskan bahwa dalam hal ini IN tetap menjadi korban, bukan pelaku. Ia menegaskan, keterlibatan itu terjadi karena paksaan.
IN menjadi korban dalam rangkaian praktik love scamming yang dijalankan oleh Abraham.
"Posisi IN adalah korban karena dari fakta penyidikan yang terus didalami oleh kasubdit Jatanras dan tim, bahwa yang bersangkutan memang dipaksa melakukan oleh tersangka A, ini yang merencanakan dan mengatur bahkan mengeksekusi untuk menguras isi ATM,” ungkap Putu dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (18/11/2025).
Lebih jauh, penyidik mengungkap fakta bahwa ternyata IN bukan satu-satunya perempuan yang dijebak dan dieksploitasi.
“Untuk korban perempuan yang sudah teridentifikasi ada dua dan ini akan terus kita dalami, kemudian modus love scamming ini dilakukan beberapa kali, kami sampai saat ini masih menelusuri identitas para korban," ujarnya.
Saat ini, polisi tengah mendalami apakah IN turut menikmati uang hasil kejahatan tersebut. Adapun, nominal uang yang dibobol dari rekening korban lain mencapai Rp3–4 juta.
“Sementara posisi yang bersangkutan adalah korban dan di perkara love scamming sebagai saksi," ujarnya.
Kini, kondisi IN sudah mulai membaik usai mengalami tindak kekerasan oleh Abraham, lantaran dirinya menolak untuk diajak melakukan aksi kriminal lagi.
Status IN sebagai korban semakin kuat usai hasil visum menunjukkan adanya luka.
“Terhadap korban sudah dilakukan visum dan dari hasil visum yang diterbitkan di RS Sentra Medika membenarkan bahwa korban menderita luka, saat ini kondisinya makin membaik dan sudah bisa memberikan keterangan kepada penyidik, mudah-mudahan korban semakin membaik kondisinya,” tandasnya. (rpi/aag)