news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Indonesia Dibayangi Megathrust, BMKG Bocorkan 2 Potensi Resiko Tinggi.
Sumber :
  • istimewa - antaranews

BMKG Ungkap Peta Megathrust Indonesia: Potensi Gempa Raksasa hingga 9,2 M, Ini Fakta yang Wajib Dipahami!

BMKG merilis peta megathrust Indonesia dengan potensi gempa besar hingga 9,2 M. Simak penjelasan lengkap, risiko, dan langkah kesiapsiagaan yang harus dipahami.
Sabtu, 15 November 2025 - 14:06 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis informasi penting terkait potensi gempa megathrust di Indonesia. Data terbaru tersebut memuat peta zona rawan gempa, estimasi magnitudo, hingga penjelasan ilmiah mengenai mengapa wilayah-wilayah ini perlu terus diwaspadai. Meski sering menimbulkan kekhawatiran publik, BMKG menegaskan bahwa informasi ini bukan ramalan, melainkan bagian dari edukasi mitigasi bencana.

Megathrust sendiri merupakan zona tumbukan dua lempeng tektonik yang dapat menyimpan energi dalam jumlah besar. Ketika energi itu dilepaskan, gempa berkekuatan tinggi berpotensi terjadi, bahkan bisa memicu tsunami. Karena Indonesia berada di pertemuan beberapa lempeng besar dunia, keberadaan zona megathrust menjadi perhatian penting.

Peta Zona Megathrust di Indonesia

Dalam unggahan resmi BMKG, terdapat sejumlah segmen megathrust yang memanjang dari barat hingga timur Nusantara. Setiap zona memiliki potensi magnitudo berbeda, mulai dari 7,8 M hingga 9,2 M. Berikut daftar lengkapnya:

  • Aceh–Andaman: 9,2 M

  • Nias–Simeulue: 8,7 M

  • Batu: 7,8 M

  • Mentawai–Siberut: 8,9 M

  • Mentawai–Pagai: 8,9 M

  • Enggano: 8,4 M

  • Selat Sunda: 8,7 M

  • Jawa Barat–Tengah: 8,7 M

  • Jawa Timur: 8,7 M

  • Sumba: 8,5 M

  • Sulawesi Utara: 8,5 M

  • Philippine Trench: 8,2 M

  • Papua: 8,7 M

Rentang magnitudo tersebut menunjukkan bahwa banyak wilayah Indonesia memiliki potensi gempa besar. Namun, BMKG menekankan bahwa potensi bukan berarti prediksi waktu kejadian.

Mengapa Megathrust Perlu Diwaspadai?

Beberapa segmen megathrust sudah sangat lama tidak melepaskan energi. Kondisi ini disebut seismic gap, yaitu zona yang secara geologis menyimpan akumulasi energi besar karena sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa signifikan.

Contohnya:

  • Segmen Selat Sunda terakhir kali gempa besar terjadi pada 1757.

  • Segmen Mentawai–Siberut tidak aktif sejak 1797.

Ketiadaan aktivitas dalam rentang waktu yang panjang inilah yang membuat para ahli menilai segmen tersebut memiliki potensi besar. Namun BMKG kembali menegaskan, potensi tidak dapat disamakan dengan prediksi kapan gempa akan terjadi.

Gempa Bumi Tidak Bisa Diprediksi

BMKG meluruskan kekeliruan publik mengenai pernyataan “megathrust tinggal menunggu waktu.” Ungkapan tersebut kerap dianggap sebagai ramalan bahwa gempa besar akan terjadi dalam waktu dekat. Padahal, hingga kini, tidak ada teknologi di dunia yang mampu memprediksi waktu, lokasi, dan kekuatan gempa secara pasti.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral