- Antara
Marak Kasus Penculikan Anak, Polri Bentuk Tim Gabungan
Jakarta, tvonenews.com - Belakangan marak kasus penculikan anak di berbagai wilayah. Teranyar, kasus penculikan seorang remaja di wilayah Tangerang Kota yang kemudian ditemukan di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Sebelumnya juga ada kasus penculikan seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang sudah 8 bulan belum ditemukan.
Alvaro Kiano Nugroho hilang sejak 6 Maret 2025 saat bulan ramadhan. Saat itu, ia berpamitan untuk buka puasa bersama di Masjid Jami Al–Muflihun. Hingga kini, polisi dan tim gabungan masih terus mencari keberadaan Alvaro.
Menanggapi maraknya penculikan anak ini, Polri membentuk tim investigasi gabungan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan, kepolisian akan memperkuat pengawasan hingga tingkat bawah.
“Polri mengambil langkah-langkah yang langsung bisa dikerjakan di lapangan dan melibatkan jajaran hingga tingkat paling bawah,” ujar Trunoyudo, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, penanganan dilakukan secara menyeluruh dengan pendampingan dari pusat, koordinasi lintas satuan, dan penguatan peran petugas di masyarakat.
“Polri bekerja dengan langkah yang fundamental tetapi berdampak luas dengan asistensi dari pusat, investigasi gabungan, penguatan peran Bhabinkamtibmas, kerja sama dengan sekolah, serta pengecekan cepat di wilayah dan respons cepat setiap ada laporan,” jelasnya.
Trunoyudo merinci tiga langkah utama yang kini dilakukan Polri adalah:
- Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA PPO) melakukan asistensi ke jajaran daerah.
- Polri menerbitkan surat perintah untuk membentuk tim investigasi gabungan.
- Pencegahan dilakukan dengan mengaktifkan Bhabinkamtibmas untuk sosialisasi dan peningkatan literasi keamanan di rumah tangga dan sekolah.
“Untuk pencegahan tentu berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas, sehingga langsung pada satuan terkecil dengan kolaborasi dan sosialisasi serta meningkatkan literasi sampai rumah tangga dan sekolah-sekolah,” pungkas Trunoyudo. (rpi/iwh)