news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menilik Perubahan Sopi ke Gula Lempeng di Desa Benu, Warga: Kami Lebih Tenang, Tak Takut Lagi Dikejar Polisi.
Sumber :
  • istimewa

Menilik Perubahan Sopi ke Gula Lempeng di Desa Benu, Warga: Kami Lebih Tenang, Tak Takut Lagi Dikejar Polisi

Pada sebuah pondok sederhana di Dusun 3, Desa Benu, Kecamatan Takari, aroma manis gula lempeng mencuat hingga tercium semerbak di kawasan tersebut. 
Selasa, 11 November 2025 - 19:50 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pada sebuah pondok sederhana di Dusun 3, Desa Benu, Kecamatan Takari, aroma manis gula lempeng mencuat hingga tercium semerbak di kawasan tersebut. 

Dari pantauan awak media, tampak Mama Maria Aoetpah, warga binaan Bhabinkamtibmas Desa Benu, sibuk mengaduk cairan nira di atas tungku besar. 

Dengan tangan cekatan dan senyum yang ramah, ia menceritakan perubahan besar dalam hidupnya sejak beralih dari pembuat sopi menjadi pengrajin gula merah.

“Sekarang kami kerja tenang, tidak takut lagi dikejar polisi,” ucapnya sambil menuang adonan nira ke dalam cetakan dengan tersenyum.

Untuk diketahui, pada masa dahulu, masyarakat Desa Benu memanfaatkan nira lontar untuk membuat sopi — minuman keras tradisional yang menjadi sumber penghasilan, tapi juga kerap menimbulkan masalah sosial. 

Kini, berkat pendampingan Bhabinkamtibmas Polda NTT di Desa Benu, Bripka Gede Suta, warga mulai mengubah arah usaha mereka menjadi produksi gula merah atau gula lempeng, yang jauh lebih bernilai ekonomis dan menenangkan hati.

“Kalau buat sopi itu, satu drum nira butuh empat jerigen bimoli (5 liter) gula air, tapi hasilnya cuma cukup untuk kebutuhan harian. Sedangkan kalau nira itu diolah jadi gula lempeng, dari satu jerigen bimoli bisa menghasilkan seratus lebih lempeng gula. Hasilnya jauh lebih besar,” jelas Mama Maria dengan semangat.

Ia mengaku kini hidup jauh lebih damai dibanding masa-masa saat masih membuat sopi.

“Dulu kalau jual sopi itu selalu takut, sering dikejar-kejar waktu polisi datang operasi. Sekarang kalau jual gula lempeng, tenang. Biar polisi lewat, kita malah kasih mereka gula manis buat cicip,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Sejak tahun 2019, Bripka Gede Suta aktif membina warga Desa Benu dengan pendekatan humanis dan edukatif. 

Ia tidak datang untuk menindak, tetapi untuk memberikan alternatif usaha yang lebih menguntungkan dan legal.

“Saya hadir di sini bukan untuk melarang, tapi untuk mengubah pola pikir masyarakat. Kalau nira diolah jadi gula lempeng, nilainya lebih tinggi dan dibutuhkan setiap hari. Sedangkan sopi hanya laku saat acara tertentu,” beber Bripka Gede Suta saat ditemui di lokasi.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral