- Kolase tvOneNews & Istimewa
Penasihat Ahli Kapolri Kupas Misteri 'Kode Tulisan di Senjata' di TKP Ledakan SMAN 72 Jakarta, Bicara jika Pelaku Teroris
Jakarta, tvOnenews.com - Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengupas misteri kode tulisan di senjata yang ditemukan di lokasi insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Sebuah gambar senjata laras panjang diduga airsoft gun viral seusai ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
Dalam senpi berwarna hitam yang tergeletak, terdapat sejumlah tulisan warna putih.
Tulisan "14 Words. For Agartha" berada di bagian selongsong senjata tersebut. Sementara tulisan, "Welcome to Hell" di badan senjata.
Di dekat senjata tersebut terlihat benda senjata api memiliki ukuran kecil, kemudian ada sabuk berwarna hijau gelap.
"Saya agak kaget dengan ada penemuan seperti itu," kata Aryanto di program Breaking News tvOne dikutip, Sabtu (8/11/2025).
- tvOneNews
Mulanya Aryanto menganalisis secara teoritis dari insiden ledakan tersebut apabila dilakukan teroris.
Jika pelaku merupakan teroris, Aryanto mengatakan ledakan tersebut pastinya akan meninggalkan jejak misteri.
"Itu meninggalkan jejak-jejak seperti itu, pasti ada maksudnya," tuturnya.
Penasihat Ahli Kapolri itu menyinggung tiga nama teroris ternama di dunia beraliran Neo-Nazi yang tertulis di badan senjata tersebut.
Ketiga nama teroris dunia tersebut adalah Brenton Tarrant dari Selandia Baru, Alexandre Bissonnette dari Kanda, serta Luca Traini dari Italia.
- Istimewa
"Maksudnya kalau itu semacam kayak teroris terkenal, jadi seakan-akan dia itu ada linknya dengan teroris yang sudah profesional," jelasnya.
"Kalau seandainya teroris, itu kita bisa baca tujuannya apa? Ingin bikin kacau? Biasanya kalau tujuan daripada teroris khilafah karena mereka dilarang, kemudian semangatnya adalah jihad itu kan jelas," lanjutnya.
Selaras dengan foto seorang pria tergeletak bersimbah darah di sebelah senjata tersebut diduga sebagai pelaku.
Aryanto menjelaskan ciri-ciri teroris ingin dikenal meski tak peduli menewaskan banyak korban jiwa.
"(kalau teroris) itu kan dia jelas yang penting menimbulkan korban banyak dan dia jadi pahlawan. Dalam tanda petik, kalau dia gugur di situ, kemudian masuk surga dan sebagainya," bebernya.
"Itu ada motifnya kelihatan sekali, dia menimbulkan korban banyak supaya orang pada ngeri dan diakui dia punya gerakan itu," sambungnya.
- Istimewa
Lebih lanjut, apabila pelaku sosok teroris, Aryanto menilai ledakan besar di SMAN 72 Jakarta itu tidak boleh dipandang remeh.
"Dia ingin menunjukkan bahwa dia adalah bukan pelaku ecek-ecek, bukan pelaku orang sembarangan. Itu bukan kecelakaan juga menurut saya," tuturnya.
Ia berspekulasi ledakan di tengah proses shalat Jumat merupakan tindakan disengaja menimbulkan kengerian banyak orang.
"Kalau seandainya ada jejak-jejak seperti itu, kelihatannya memang sesuatu ada kesengajaan untuk menimbulkan ledakan oleh orang itu," tegasnya.
Kepastian motif apakah masuk tindakan teroris, Aryanto menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian.
Berdasarkan informasi yang beredar, terduga pelaku merupakan seorang siswa sebagai korban perundungan di SMAN 72 Jakarta.
"Misalkan dia di-bully, kemudian dia menunjukkan kehebatannya kayak gitu, itu mungkin bisa terjadi kayak analisis itu karena masuk gejala dialami pengalaman saya," tukasnya.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto menyatakan pihaknya menyimpulkan foto senjata api dan pistol tersebut hanya sebuah mainan.
"Mungkin rekan-rekan sudah melihat foto seperti senjata api dan pistol, itu dipastikan adalah mainan," kata Budi di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
"Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan. Kan belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa," pungkasnya.
(hap)