- Adinda Ratna Safira-tvOne
Kesaksian Warga Didatangi Pria Suku Baduy yang Minta Pertolongan Usai Dibegal di Cempaka Putih, Kondisi Tangan Berlumuran Darah hingga Ketakutan
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang warga bernama Johan Chandra alias Nello menceritakan momen saat didatangi pria suku Baduy berinisial R (16) yang menjadi korban begal uang hingga ponsel di Jalan Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (26/10/2025).
Pria yang rumahnya berlokasi di Jalan Tanjung Duren Dalam VII, Jakarta Barat, ini mengatakan R tiba di rumahnya dan diterima oleh pegawainya pada Minggu (26/10/2025) sekitar pukul 08.30 WIB.
“Jadi pada hari Minggu ada hansip yang di depan rumah ngetuk pagar di rumah dibel gitu ya. Terus akhirnya ada pegawai yang keluar. Akhirnya si R datang,” kata Nello, kepada wartawan, Rabu (5/11/2025).
Nello mengaku bahwa dirinya mengenal R lantaran pernah membeli madu saat R melintas di dekat pom bensin. Kemudian Nello memberikan alamat rumahnya.
“Kebetulan orangnya lewat ya saya beli terus akhirnya kita hubungan baik. Saya kasih alamat waktu di jalan ketemu pertama. Saya bilang, ‘Kamu ke tempat saya ya. Ini alamat saya kalau misalnya mau istirahat dan sebagainya boleh',” jelas Nello.
Usai mengetahui didatangi penjual madu tersebut, Nello langsung menemui dan ternyata kondisi R ketakutan dan lengan tangannya berlumuran darah.
“Terus saya turun. Ternyata keadaannya itu tidak biasa. Jadi berdarah-darah gitu kan di lengannya. Itu kayak gumpalan darah yang bener-bener banyak banget terus saya tanyakan dia ketakutan, kebingungan,” terang Nello.
Setelahnya, Nello mengatakan bahwa R minta tolong untuk diteleponkan saudaranya yang berada di Baduy.
Namun, karena tidak dapat dihubungi, sehingga Nello mengizinkan R untuk bersinggah di rumahnya.
“Kebetulan saya ada nomor teleponnya waktu itu saudaranya. Terus saya telepon-telepon enggak bisa aktif. Akhirnya kita rawat di rumah gitu terus dia selalu info kalau kesakitan di tangannya,” ucap Nello.
Karena lukanya tak kunjung membaik, Nello mencoba membujuk R agar mau dibawa ke klinik.
Namun, saat ikatan di tangannya dibuka, klinik tersebut menyerah lantaran tangan R mengalami luka parah.
“Saya bawa ke klinik. Nah, di klinik saya kira cuma hanya sebatas kecil ya, lecet-lecet atau gimana gitu, tapi ketika dibuka oleh tim dari si klinik itu langsung mancur gitu sampai bener-bener syok banget bener-bener si pegawainya yang staf klinik itu katanya, 'Pak mohon maaf banget kita enggak bisa nanganin di sini. Ini bener-bener sudah kena venanya',” jelas Nello.