- VIVA
Duka di Tanah Jawa: Raja Keraton Surakarta PB XIII Tutup Usia, Sosok Pengayom Tradisi yang Menyatukan Dua Zaman
Solo, tvOnenews.com — Duka mendalam menyelimuti Tanah Jawa. Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta, tutup usia pada Minggu pagi (2/11/2025) di Rumah Sakit Indriati, Solo. Sang Raja berpulang sekitar pukul 07.30 WIB setelah berjuang melawan penyakit yang telah lama dideritanya.
Kabar duka ini dibenarkan oleh salah satu kerabat keraton, KPH Eddy Wirabhumi, yang menyampaikan bahwa jenazah tengah dipersiapkan untuk dibawa ke Keraton Surakarta Hadiningrat.
“Memang hari ini kita berduka. Pagi ini beliau sudah berpulang di Rumah Sakit Indriati. Sekarang sedang dipersiapkan untuk dipulangkan ke keraton,” ujarnya.
Menurut Eddy, kesehatan PB XIII sempat membaik sebelum akhirnya kembali menurun dalam beberapa pekan terakhir. “Beliau sudah lama sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darah yang tinggi. Usia beliau juga sudah sepuh,” tambahnya.
Raja Penjaga Tradisi dan Warisan Leluhur
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII lahir dengan nama Gusti Raden Mas Suryadi pada 28 Juni 1948. Ia merupakan putra tertua Sri Susuhunan Pakubuwono XII, raja yang memimpin Keraton Solo sejak 1945 hingga wafat pada 2004. Karena sering sakit di masa kecil, namanya kemudian diganti menjadi GRM Surya Partana.
Setelah wafatnya Pakubuwono XII, GRM Surya Partana dinobatkan sebagai penerus takhta dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIII pada tahun 2004. Sejak itu, ia dikenal sebagai figur yang berupaya mempersatukan dua kubu yang sempat berselisih di tubuh keraton, serta menjaga kelestarian adat dan budaya Jawa.
Di masa pemerintahannya, PB XIII berkomitmen untuk membuka keraton kepada masyarakat luas. Ia kerap hadir dalam kegiatan budaya dan keagamaan, memastikan nilai-nilai luhur Keraton Surakarta tetap hidup di tengah modernitas.
Perjalanan Keluarga dan Pewarisan Tahta
PB XIII menikah dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono, dan dikaruniai seorang putra tunggal, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya. Dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 pada Februari 2022, PB XIII secara resmi menunjuk Purbaya sebagai pewaris takhta Keraton Surakarta.
Sebelum menjadi raja, PB XIII sempat menjalani dua pernikahan. Dari pernikahan pertamanya dengan KRAy Endang Kusumaningdyah, lahir tiga putri: GKR Timoer, GRA Devi Lelyana Dewi, dan GRA Dewi Ratih Widyasari. Dari pernikahan keduanya dengan KRAy Winari Sri Haryani, lahir KGPH Mangkubumi, yang kini dikenal sebagai KGPH Hangabehi.