news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Presiden Prabowo Subianto.
Sumber :
  • tvOnenews/Abdul Gani Siregar

Prabowo Bidik Tarif Nol Persen ke AS, Indonesia Gaspol Negosiasi Setelah APEC

Keputusan itu berpotensi menggeser daya saing ekspor Indonesia di pasar AS apabila tak segera diimbangi.
Sabtu, 1 November 2025 - 14:06 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, memastikan pemerintah akan mempercepat negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat demi memperoleh tarif impor nol persen bagi sejumlah komoditas unggulan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, dikutip Sabtu (1/11/2025).

“Negosiasi masih terus berjalan,” tegas Prabowo singkat, menandai keberlanjutan manuver diplomasi ekonomi Indonesia di AS.

Langkah ini semakin mendesak setelah AS memberikan fasilitas tarif nol persen kepada empat negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Keputusan itu berpotensi menggeser daya saing ekspor Indonesia di pasar AS apabila tak segera diimbangi.

Di saat bersamaan, pertemuan Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden China, Xi Jinping, memberi ruang stabilitas baru bagi pasar global, membuka momentum bagi Indonesia untuk mendorong kepentingan dagang strategisnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pemerintah akan kembali membahas kesepakatan tarif dengan AS setelah APEC, memprioritaskan akses pasar bagi komoditas yang selama ini menjadi tulang punggung ekspor Indonesia.

“Setelah APEC Meeting, kita akan memulai negosiasi kembali pada November ini,” kata Airlangga.

Menurut dia, sebagian besar proses telah selesai, tinggal tahap penyusunan hukum.

“Sebagian besar pembahasannya sudah selesai, hanya tinggal proses legal drafting,” jelasnya.

Komoditas yang menjadi prioritas meliputi kelapa sawit, kakao, dan karet—produk yang tidak diproduksi AS dan menjadi andalan Indonesia di pasar global.

“Untuk komoditas-komoditas itu, kita minta diberikan tarif nol persen,” ungkap Airlangga.

Tak hanya produk pertanian, sektor logam tanah jarang dan mineral kritis juga masuk meja negosiasi. Ini selaras dengan strategi Indonesia memosisikan diri sebagai pemain utama dalam rantai pasok global, terutama industri baterai dan kendaraan listrik.

“Terkait rantai pasok global, yang kami sebut dalam joint statement sebagai industrial communities,” ujar Airlangga.

Meski tarif dagang menjadi agenda utama, Airlangga menegaskan perundingan dengan AS juga menargetkan penghapusan hambatan non-tarif yang selama ini membebani eksportir Indonesia.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral