news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sarasehan dan Dialog Kebangsaan Hari Jadi ke-74 Humas Polri di PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (30/10)..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Eks Wakapolri: Dulu Pidana Itu Benar-Salah, Sekarang Menang-Kalah

Eks Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna melontarkan sindiran keras terkait penegakan hukum di Indonesia.
Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:47 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Eks Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna melontarkan sindiran keras terkait penegakan hukum di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Nanan dalam Sarasehan dan Dialog Kebangsaan Hari Jadi ke-74 Humas Polri di PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (30/10).

“Ada anekdot dulu, kalau kasus perdata itu menang-kalah. Kalau pidana itu benar-salah. Sekarang pidana pun menang-kalah juga. Karena tidak jujur, tidak benar. Begitu anekdotnya,” ujar Nanan,

Lewat sindiran itu, Nanan menyoroti pergeseran nilai dalam penegakan hukum yang menurutnya kini cenderung mencari kemenangan, bukan kebenaran.

Ia mengingatkan bahwa ukuran 'benar' seharusnya tidak bisa ditawar, karena menyangkut legitimasi moral dan profesional seorang aparat penegak hukum.

“Benar itu harus juridis-prosedural harus benar, teknis-proporsional harus benar, etis-proporsional itu tiga hal. Itu legitimasi. Legal bisa diatur-atur, diketok hakim, MA ketok legal. Legitimasi tidak dapat,” tegasnya.

Nanan kemudian menyinggung pengalaman saat dirinya turut menyusun pembaruan Kode Etik Polri.

Kala itu, ia mendorong agar dimasukkan tiga prinsip utama dalam etika Bhayangkara, yakni lima tampilan kepemimpinan Polri, tujuh karakter anggota Polri, dan integritas defender, yakni keberanian menolak perintah atasan bila perintah itu salah.

“Tiga hal itu saya ingin menambahkan di kode etik Polri yang baru saat itu. Sebagai jawabannya, hilangnya kata kejujuran,” katanya.

Mantan Wakapolri itu menilai, hilangnya kejujuran membuat makna penegakan hukum berubah menjadi sekadar arena kompetisi.

Ia menegaskan, kejujuran dan kebenaran harus menjadi dua pilar utama dalam setiap tindakan aparat.

“Kejujuran adalah integritas diri, kebenaran adalah integritas realitas. Jujur soal diri, benar soal realitas. Salah satu tidak benar, pasti masalah,” tutur Nanan.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung kembali strategi reformasi Polri 2005–2025 yang dirancang dengan tiga pilar yaitu trust building, partnership building, dan strive for excellence.

Namun, Nanan menilai, semangat reformasi itu mulai kehilangan arah.

“Kepercayaan tak tumbuh tanpa kejujuran. Kemitraan, networking, rapuh tanpa nilai. Keunggulan, strive for excellence, kosong tanpa moral. Itu yang terjadi sekarang mungkin. Jadi, tanpa jujur, tanpa nilai, tanpa moral. Sehingga untrust,” ujarnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral