news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

KTT ASEAN ke-47 di Malaysia.
Sumber :
  • Abdul Gani Siregar/tvOnenews

Prabowo Dorong Reformasi PBB di KTT ASEAN: Ingat Organisasi Ini Lahir dari Abu Perang Dunia II, Janji Kolektif Jaga Perdamaian

Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya memperkuat sistem multilateral di tengah tekanan global yang kian berat, disampaikan dalam KTT ASEAN.
Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:33 WIB
Reporter:
Editor :

Kuala Lumpur, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya memperkuat sistem multilateral di tengah tekanan global yang kian berat. Pesan itu disampaikan melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, dalam KTT ASEAN–Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-15, di sela-sela rangkaian KTT ASEAN ke-47, di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.

“Atas nama Presiden Prabowo Subianto, izinkan saya menyampaikan pernyataan nasional kami,” ujar Sugiono membuka pidato mewakili Presiden, dikutip Selasa (28/10/2025).

Dalam pidato tersebut, Sugiono menyoroti bahwa dunia saat ini menghadapi begitu banyak tantangan, mulai dari konflik geopolitik hingga krisis pangan dan iklim, namun justru kerja sama global yang menjadi fondasi perdamaian kini berada di bawah tekanan besar.

“Ketika dunia menghadapi begitu banyak tantangan, yang kita butuhkan adalah semangat tujuan yang bersatu. Multilateralisme, fondasi kerja sama global, kini berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

Ia menegaskan, di tengah situasi itu, ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus berdiri tegak dan menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kolaborasi, bukan konfrontasi.

“PBB lahir dari abu Perang Dunia II, dari janji kolektif dunia untuk menjaga perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua,” tegasnya.

Indonesia, lanjut Sugiono, tetap berkomitmen pada cita-cita itu dan berupaya memperkuat PBB agar lebih efektif, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan global saat ini maupun yang akan datang.

“Indonesia tetap berkomitmen memperkuat PBB yang lebih efektif, inklusif, dan mampu menghadapi tantangan global masa kini,” ujarnya.

Sugiono menambahkan bahwa kemitraan ASEAN dan PBB harus bersifat praktis dan berorientasi hasil. Melalui ASEAN–UN Plan of Action 2026–2030, Indonesia mendorong langkah nyata di dua bidang utama: ketahanan pangan dan aksi iklim.

“Rencana aksi ASEAN–PBB 2026–2030 memberi peta jalan yang menjadi dasar kerja sama yang lebih mendalam dan berorientasi hasil. Dalam kerangka ini, dua bidang kritis menuntut perhatian kita bersama, ketahanan pangan dan aksi iklim,” jelasnya.

Ia menegaskan, membangun sistem pangan tangguh dan mempercepat transisi energi berkelanjutan merupakan kunci menuju masa depan yang stabil dan makmur.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral