- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Temuan Mikroplastik pada Air Hujan di Jakarta, Pramono Sebut Segera Realisasikan PLTSa untuk Atasi Masalah Plastik
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo buka suara soal temuan partikel mikroplastik dalam kandungan air hujan di wilayah DKI Jakarta, dari penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pramono menegaskan bahwa mengenai permasalahan soal plastik ini, pihaknya akan segera merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
“Jadi kemarin kan peneliti BRIN bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup sudah menyampaikan hal ini. Kita tentunya seperti yang disampaikan Pak Menteri Kesehatan, kami segera untuk hal yang berkaitan dengan plastik, terus terang untuk PLTSa dan sebagainya akan segera kita realisasikan,” kata Pramono, di Gedung Kemenkes, Selasa (28/10/2025).
Kemudian Pramono juga menyetujui pernyataan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin soal meminta masyarakat untuk menggunakan masker, guna mencegah mikroplastik masuk ke dalam tubuh.
“Tapi saya setuju bahwa memang untuk pencegahan di awal, ya masyarakat harus prepare untuk menggunakan masker,” tutur Pramono.
Sebelumnya, Pramono mengatakan pihaknya siap mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Pramono menyebut, kesiapan infrastruktur dan besarnya volume sampah menjadikan Jakarta sebagai daerah paling potensial.
“Untuk hal yang berkaitan dengan PLTSa, kami sudah berkali-kali duduk dengan Danantara dan sudah disepakati, karena memang Jakarta dibandingkan daerah lain infrastrukturnya lebih siap,” kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/10/2025) dilansir di viva.co.id.
Pramono menuturkan, produksi sampah harian di Jakarta kini meningkat dari 7.700 ton menjadi sekitar 8.000 ton per hari. Tak hanya itu, timbunan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga mencapai sekitar 55 juta ton.
Kondisi ini, kata Pramono, menjadi potensi besar untuk mengonversi sampah menjadi energi listrik. Ia memprediksi dapat dibangun lima PLTSa.
“Kalau dibangun PLTSa dengan feeder atau input-nya sekitar 2.500 sampai 3.000 ton, maka kita bisa bangun empat sampai lima PLTSa. Satu PLTS akan menghasilkan kurang lebih 35 megawatt,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Pramono mengatakan proyek tersebut mendapat minat tinggi dari investor dalam dan luar negeri. Selain itu, m proyek ini efisien tanpa perlu subsidi atau tipping fee.