- dok. Kadin Indonesia
Ketum Kadin Anindya Bakrie: Dunia Dilanda 59 Konflik, Tapi ASEAN Jadi Titik Terang Dunia Usaha
Kuala Lumpur, tvOnenews.com — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa di tengah dunia yang makin bergejolak, ASEAN berhasil tampil sebagai jangkar stabilitas dan pusat pertumbuhan ekonomi global.
Berbicara dalam ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2025 di Grand Hyatt Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/10/2025), Anindya menyoroti kompleksitas geopolitik global yang belum pernah sebesar ini sejak berakhirnya Perang Dunia II.
“Dunia pada 2025 tengah dilanda perang terbesar dan paling mematikan di Eropa sejak 1945. Indeks Perdamaian Global 2025 mencatat 59 konflik aktif di seluruh dunia, tertinggi sejak Perang Dunia II,” ujar Anindya yang juga menjabat sebagai Chairman of Asia-Pacific Economic Cooperation Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan Chairman of ASEAN-BAC Indonesia.
Menurut Anindya, laporan World Economic Forum (WEF) terbaru menempatkan risiko konflik bersenjata sebagai ancaman global utama. Kawasan Indo-Pasifik, kata dia, kini menjadi episentrum bukan hanya pertumbuhan ekonomi, tetapi juga rivalitas geopolitik yang kian menajam.
“Namun di tengah semua tantangan ini, ASEAN tetap menjadi titik terang dunia. Kawasan ini tumbuh sekitar 4,6 persen pada 2024, jauh melampaui negara-negara maju,” tegasnya.
Anindya menyebut, keberhasilan ASEAN mempertahankan pertumbuhan ekonomi tak lepas dari keterbukaan terhadap kolaborasi internasional. Ia mencontohkan, perdagangan ASEAN dengan Amerika Serikat dan Tiongkok meningkat lebih dari 10 persen sepanjang 2024.
“ASEAN tetap dan akan selalu terbuka bagi dunia usaha. Forum ini membantu ASEAN memegang kendali atas wilayahnya sendiri dan memperkuat posisi sebagai jangkar stabilitas kawasan,” jelasnya.
Selain menggambarkan kekuatan kolektif ASEAN, Anindya juga memaparkan ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap solid di tengah ketidakpastian global. Sepanjang Januari–September 2025, Indonesia mencatat investasi senilai US86,5 miliar dan membuka 1,9 juta lapangan kerja baru.
Sementara itu, surplus perdagangan periode Januari–Agustus mencapai US$29,14 miliar, dengan pertumbuhan ekspor 7,72 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata 5 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Anindya menegaskan komitmen Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat diplomasi ekonomi nasional melalui konsep “Indonesia Incorporated” yang digagas Presiden Prabowo Subianto.