news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Spanduk harimau sumatera dipasang petani di Koto Tinggi, Nagari Ampek Koto Palembayan, Kabupaten Agam untuk mencegah gangguan hama tanaman..
Sumber :
  • ANTARA/Yusrizal.

Monyet Ekor Panjang hingga Beruk Kerap Rusak Perkebunan, Petani di Agam Pasang Gambar Harimau

Monyet ekor panjang dan beruk mengganggu tanaman petani di Koto Tinggi Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Senin, 27 Oktober 2025 - 03:59 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Monyet ekor panjang dan beruk mengganggu tanaman petani di Koto Tinggi Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

Agar monyet dan beruk tak mengganggu tanaman, para petani gunakan spanduk bergambar harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) di kebun mereka.

"Saya memasang dua spanduk bergambar harimau sumatera berukuran 1x1,5 meter persegi," kata salah seorang warga Koto Tinggi Yenedi di Lubuk Basung, Minggu (26/10/2025).

Dua spanduk dipasang di lokasi lahan perkebunan jahe, pisang dan lainnya.

Spanduk itu untuk mengantisipasi tanaman dimakan atau dirusak monyet ekor panjang dan beruk di lahan seluas sekitar empat hektare.

"Tanaman saya banyak diganggu oleh hama tanaman dan berharap ini bisa mencegah gangguan hama tanaman, sehingga hasil bakal melimpah nantinya," katanya.

Ia mengakui cara menghalau pengganggu kebun itu diperoleh dari petani di Pasia Pangerean, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Dimana petani di daerah tersebut memakai spanduk untuk mencegah gangguan hama tanaman dan tanaman mereka terlindungi dari hama tersebut.

Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Ade Putra mengatakan sebagian masyarakat di Koto Tinggi, Nagari Ampek Koto Palembayan, Agam secara manduru mencetak spanduk bergambar harimau sumatera yang dipasang di kebunnya.

"Dari informasi masyarakat bahwa dengan adanya spanduk tersebut monyet ekor panjang dan beruk tidak mau turun dari pohon untuk memakan hasil perkebunan mereka," katanya.

Ini merupakan suatu inovasi atau temuan baru dilakukan masyarakat setempat.

Ini bisa dikembangkan dan diuji lagi kebenarannya, sehingga tanaman masyarakat tidak lagi diganggu oleh pengganggu tanaman terutama beruk dan monyet..

Sebelumnya, BKSDA Sumbar melakukan penanganan konflik harimau sumatera dengan manusia di Koto Tinggi, Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan semenjak Selasa (7/10).

Penanganan konflik tersebut menurunkan petugas BKSDA Sumbar beserta Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin dan Mahasiswa Kehutanan Universitas Riau.

Petugas bersama tim melakukan pemantauan satwa menggunakan drone termal, kamera treap atau jebak, patroli dan lainnya.

"Penanganan konflik masih berlanjut sampai Minggu (26/10). Saat melakukan patroli, ditemukan petani yang akan memasang spanduk bergambar harimau di kebunnya," katanya. (ant)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral