- Komdigi
Tegaskan Sabdo Pandito Ratu! Qodari Ungkap Semua Fondasi Indonesia Emas 2045 yang Dibangun Prabowo-Gibran dalam Setahun
Program MBG menjadi salah satu capaian paling menonjol. Dalam kurang dari setahun, program ini telah menjangkau hampir 40 juta penerima dengan proyeksi mencapai 40-45 juta penerima pada akhir 2025.
"Brazil mencapai angka 40 juta penerima dalam waktu 11 tahun, kita hanya dalam kurang dari satu tahun. Ini prestasi luar biasa," kata Qodari.
Ia melanjutkan, program ini menargetkan total 83 juta penerima, mayoritas anak-anak, namun juga mencakup ibu hamil dan ibu menyusui. Saat ini, program telah menyajikan 1,4 juta porsi per hari melalui sekitar 32.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dirinya menambahkan, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa jika MBG berjalan konsisten, sekitar 40-50% masalah kesehatan masyarakat Indonesia dapat diatasi ke depan. Program ini secara khusus ditujukan untuk mengatasi stunting, anemia, dan masalah gizi lainnya.
"Bayangkan, 20% anak Indonesia mengalami stunting. Dari 80 juta anak, itu berarti 16 juta anak. Angka yang sangat besar," jelas dia mengenai urgensi program ini.
Visi jangka panjangnya sangat strategis. Anak-anak berusia 5 tahun yang menerima program ini akan berusia 25 tahun pada 2045, tepat saat Indonesia memasuki momentum Indonesia Emas.
"Dengan protein yang bagus, IQ generasi emas Indonesia tidak akan kalah dengan bangsa lain," tambah Qodari.
Meski begitu, lanjut Qodari, Pemerintah juga tidak menutup mata terhadap sejumlah kendala teknis di lapangan. Berbagai langkah perbaikan juga segera dilakukan, mulai dari penerapan sertifikasi LAIK (Layak Konsumsi), monitoring rutin oleh Puskesmas, hingga sertifikasi HACCP
CKG Wujud Nyata Kehadiran Negara
- Antara
Selain MBG, program Cek Kesahatan Gratis (CKG) juga menjadi wujud nyata kehadiran negara. Program ini memberi hak bagi setiap warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan secara cuma-cuma di fasilitas kesehatan terdekat.
Qodari menyebut, data agregat dari program ini akan menjadi dasar kebijakan kesehatan nasional.
“Misalnya, jika penyakit diabetes meningkat, pemerintah bisa segera menambah dokter spesialis, atau memberlakukan cukai minuman berpemanis,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi publik agar masyarakat memahami hak dan manfaat program pemerintah. Menurutnya, kebijakan publik tanpa komunikasi yang baik sulit diterima.