- Kolase tvOnenews
Purbaya 'Semprot' Dedi Mulyadi Usai Ditantang Buktikan Dana Daerah Mengendap: Kalau Mau Periksa, Periksa Saja Sendiri!
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih saling berdebat terkait data dana daerah yang mengendap.
Purbaya sebelumnya menyoroti soal realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang menurutnya lambat hingga kuartal III-2025.
Ia menyebut, alasan realisasi APBD lambat karena adanya uang yang mengendap di sejumlah bank.
- tvOnenews.com
Di dalam pemaparan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian Senin (21/10/2025) lalu, disebutkan bahwa ada 15 Pemda dengan jumlah dana daerah tertinggi mengendap di bank.
Di urutan pertama adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan uang mengendap Rp14,6 triliun.
Adapun Jawa Barat berada di urutan kelima, dengan nilai dana yang mengendap sebesar Rp4,1 triliun.
Namun, Dedi Mulyadi atau akrab disana Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyebutkan bahwa tidak ada dana hingga Rp4,1 triliun itu.
"Di kasnya tidak ada sertifikat deposito Rp4,1 triliun," kata KDM, dikutip Rabu (22/10/2025).
Dedi Mulyadi mengaku sudah memeriksa adanya dana tersebut di Bank Jawa Barat (BJB). Ia juga mengungkap posisi kas daerah dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Ia menjelaskan, di dalam laporan BPKAD, uang kas yang ada yakni sebesar hampir Rp2,4 triliun.
"Jadi, kalau ada yang menyatakan ada uang Rp4,1 triliun yang tersimpan dalam bentuk deposito, serahin datanya ke saya," katanya lagi.
Menanggapi tantangan dari Dedi Mulyadi itu, Purbaya pun mengatakan bahwa dirinya bukan pegawai Pemda Jabar.
Mestinya, lanjut Purbaya, mantan Bupati Purwakarta itu memeriksanya sendiri dengan tim di lapangan.
"Kalau dia mau periksa, periksa aja sendiri," katanya menambahkan.
Menkeu kemudian menjelaskan bahwa data yang ia dapatkan berasal dari sistem monitoring Bank Indonesia (BI).
Data tersebut kemudian dilaporkan secara berkala dan terdapat tanda milik siapa saja dana tersebut.
"Di situ ada flag, ada contrengannya nih, punya siapa, punya siapa. Punya pemda depositonya jelasnya apa, giro, dan lain-lain," ujar dia menjelaskan.