- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Hina Bahlil 'Wudhu Pakai Bensin' hingga Pembenaran Tindak Kekerasan, Puluhan Akun Media Sosial Dilaporkan ke Polisi, Sang Menteri Bilang Begini
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menanggapi soal pembuat meme dirinya yang dilaporkan ke polisi.
Adapun pihak yang melaporkan meme Bahlil adalah kader Golkar. Terkait hal ini, Menteri ESDM tersebut mengaku tidak tahu.
"Oh, saya enggak tahu. Nanti cek aja di sana ya," kata Bahlil, ditemui usai tasyakuran partai ke-61, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (20/10/2025).
Sebelumnya diberitakan, puluhan akun media sosial dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI).
Puluhan akun media sosial itu dilaporkan karena diduga menyebar fitnah serta ujaran kebencian terhadap Bahlil.
Sejumlah bukti diserahkan ke pihak kepolisian, berupa tangkapan layar.
Setidaknya, ada 30 akun media sosial yang dilaporkan oleh DPP AMPI.
"Kami ke sini tujuannya untuk melaporkan ada beberapa media yang mana di situ menyertakan nama ketua umum kami, dalam hal ini, Menteri ESDM, Bapak Bahlil Lahadalia," kata akil Ketua Umum DPP AMPI, Steven Izaac Risakotta.
Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Pedoman Implementasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, laporan tersebut masuk dalam kategori aduan masyarakat (dumas).
Sebab, korban, dalam hal ini Bahlil, harus secara langsung membuat laporan.
“Tadi kita sama tim cyber kurang lebih sekitar 30 an lebih," katanya lagi.
Laporan ini dibuat bukan atas perintah Bahlil, melainkan bentuk spontanitas para kader.
Ia mengatakan, laporan dibuat agar menimbulkan efek jera kepada akun-akun tersebut.
"Menyampaikan sesuatu hal di media itu harus secara yang lebih objektif dan bijak," katanya menambahkan.
Sementara itu, Pengurus Pusat Angkatan Muda Pemuda Golkar (PP AMPG) juga turut hadir di Polda Metro Jaya.
Wakteum AMPG, Sedek Bahta menilai, akun-akun yang dilaporkan pihaknya sudah bukan bentuk kritik, melainkan penghinaan kepada Bahlil.
Ia menjelaskan beberapa hinaan seperti "wudhu pakai bensin" hingga ada komentar yang membenarkan serangan fisik kepada Ketum Golkar itu.
Nah, terhadap akun-akun itu kami tidak akan menyampaikan secara publik siapa pemiliknya, karena semuanya sudah kami serahkan secara resmi ke penyidik dalam bentuk bukti tangkapan layar, identitas akun, dan sebagainya," ujarnya. (iwh)