news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mahasiswa Sosiologi Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra.
Sumber :
  • tvOneNews

Kasus Kematian Timothy Anugerah Terang Benderang, Polisi Ungkap Fakta Terbaru Mahasiswa Unud Diduga Jadi Korban Bullying

Polsek Denpasar Barat bagikan fakta baru motif kasus kematian mahasiswa semester 7 Sosiologi FISIP Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra (22).
Senin, 20 Oktober 2025 - 13:37 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta terbaru motif kasus kematian mahasiswa semester 7 Sosiologi FISIP Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra (22).

Tragedi Timothy Anugerah Saputra ditemukan meninggal dunia di depan area Gedung FISIP Unud, Bali, Rabu (15/10/2025).

Timothy Anugerah diduga bunuh diri setelah lompat dari lantai 4 Gedung FISIP Unud, Bali.

Terkait motifnya, Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi membagikan fakta terbaru motif Timothy diduga bunuh diri akibat jadi korban bullying.

"Pembuktian apakah ada kemungkinan unsur perundungan atau pembulian terhadap korban sehingga akibatkan korban bunuh diri itu masih dalam proses penyelidikan dari kami," ungkap Laksmi lewat program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Senin (20/10/2025).

Kompol Laksmi menjelaskan, sejauh ini polisi terus melakukan penyelidikan sebagai tindalanjut kasus kematian Timothy.

Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi ungkap ayah Timothy Anugerah Saputra sempat tanya tentang CCTV
Sumber :
  • tvOneNews

 

Kata Laksmi, polisi telah memintai keterangan dari sejumlah pihak, mulai dari dosen hingga mahasiswa di Unud.

"Kemudian, teman-teman satu angkatan dan satu kelas dari korban, kemudian sahabat-sahabat korban sendiri tadi malam terakhir kami minta keterangan juga," tuturnya.

Polisi menyelidiki kasus kematian ini menghadirkan 19 saksi untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan informasi yang diterima dari proses penyelidikan polisi, rekan-rekan korban tidak mengetahui adanya perundungan terhadap Timothy.

Hal ini mengingat rekan-rekannya menganggap Timothy sebagai sosok yang pintar, bahkan urusan berkomunikasi dengan orang lain dinilai sangat berkelas.

Saking pintarnya, Timothy membuat rekan-rekan di Unud khususnya mahasiswa Sosiologi sangat segan untuk mengejek korban.

Lebih lanjut, Laksmi mengatakan, polisi sebenarnya ingin menindaklanjuti untuk menemukan titik terang terkait motif kematian Timothy.

"Namun demikian, untuk lebih jelasnya lagi sebenarnya dari pihak keluarga dari ibu dan ayah korban, kami sudah sampaikan kalau memang diperkenankan kami untuk melihat HP milik korban, mungkin saja di sana akan bisa ditemukan informasi," jelasnya.

Polisi sampai saat ini kesulitan melanjutkan proses penyelidikan karena pihak keluarga terus menahan jalur hukum dan memilih ikhlas terhadap kasus ini.

"Pihak ayah dan ibu korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah, dan tidak mau memperpanjang lagi permasalahan ini ke jalur hukum," paparnya.

Hingga saat ini, polisi menerima keputusan orang tua korban yang enggan melanjutkan kasus kematian Timothy diproses ke ranah jalur hukum.

"Handphone itu tidak bisa kami dapatkan," tukasnya.

Kasus kematian Timothy Anugerah belakangan ini mengguncang media sosial, tewasnya mahasiswa asal Bandung itu diduga menjadi korban perundungan.

Merujuk dari informasi yang viral di media sosial, target pencapaian kuliah Timothy sebagai mahasiswa Sosiologi Unud hanya mencari teman.

Tujuan tersebut semakin menguatkan bahwa, Timothy diduga sebagai korban bullying oleh mahasiswa lain.

Apalagi setelah Timothy tewas akibat lompat dari lantai 4 Gedung FISIP, sejumlah mahasiswa Unud meledek kematian korban.

Dalam hal ini, Unud langsung bertindak tegas dengan memberikan sanksi kepada sejumlah mahasiswa diduga sebagai pelaku bully Timothy.

Sementara sejumlah pembully Timothy telah mengklarifikasi dan meminta maaf setelah percakapan dalam sebuah grup WhatsApp mereka viral.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral