- dok.BNN
Modus Licik Dua Pria Residivis Sulap Apartemen di Cisauk Jadi Pabrik Sabu, Gunakan Obat Asma Jadi Bahan Dasar
Jakarta, tvOnenews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap modus licik dua pria berinisial IM dan DF yang diringkus dalam penggerebekan laboratorium rahasia (clandestine lab) pembuat narkotika jenis sabu, di Apartemen Serpong Garden, Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto mengungkap bahwa kedua pelaku yang merupakan residivis pada tahun 2016 ini menggunakan obat asma sebagai bahan dasar pembuatan sabu.
“Untuk memperoleh bahan prekursor narkotika, mereka mengekstrak obat-obatan untuk asma sebanyak 15.000 butir pil, yang menghasilkan 1 kilogram ephedrine murni. Prekursor epehdrine ini menjadi bahan baku utama untuk memproduksi narkotika jenis sabu,” ucap Suyudi, kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025).
Sementara itu Suyudi menerangkan, kedua pelaku mengaku mendapatkan bahwan dasar hingga peralatan laboratorium dari marketplace.
“Para pelaku mengaku jika seluruh bahan kimia dan peralatan laboratorium diperoleh dengan belanja secara daring (online),” tuturnya.
Kemudian dari pengungkapan kasus ini, pihak BNN berhasil menyita barang bukti, narkotika jenis sabu padatan hasil produksi sebanyak 209,02 gram dan dalam bentuk cairan sebanyak 319 mililiter.
Selain itu, barang bukti lainnya berupa prekursor ephedrine sekitar 1,06 kilogram, prekursor aceton sebanyak 1.503 mililiter, asam sulfat sebanyak 400 mililiter, prekursor toluen sebanyak 3,43 liter, 2 gelas kimia (beaker glass), dan peralatan lainnya.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) subsider Pasal 113 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) lebih subsider Pasal 112 Ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal hukuman mati.
Untuk diketahui, Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto mengatakan dua orang pelaku berinisial IM dan DF, diamankan dalam penggerebekan pada Jumat (17/10/2025) pukul 15.24 WIB.
“Dari hasil pemeriksaan, IM diketahui berperan sebagai 'koki' atau peracik sabu, sementara DF bertugas sebagai pemasar hasil produksi,” kata Suyudi, kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025).
Lebih lanjut Suyudi menerangkan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil kerja sama BNN dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, setelah tim gabungan melakukan pengintaian intensif di lantai 20 apartemen tersebut.
"Berdasarkan hasil observasi, tim menemukan unit apartemen yang dijadikan tempat memproduksi sabu. Operasi dilakukan dengan pengamanan ketat dan berhasil mengamankan dua pelaku berikut barang bukti," tegas Suyudi.