news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Antusiasime warga Jakarta menyambut pembukaan Wisata Malam Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).
Sumber :
  • tvOnenenws.com/Julio Tri Saputra

Uji Coba Wisata Malam Ragunan Diserbu 3.713 Pengunjung, Pengelola Akui Masih Banyak Evaluasi

Pada malam perdana, tercatat sebanyak 3.713 orang datang menikmati suasana Ragunan di bawah cahaya lampu.
Minggu, 12 Oktober 2025 - 17:14 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvonenews.com - Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, resmi menjajal pembukaan pada malam hari dan langsung diserbu ribuan pengunjung.

Pada malam perdana, tercatat sebanyak 3.713 orang datang menikmati suasana Ragunan di bawah cahaya lampu.

Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pembukaan perdana tersebut.

Meski antusiasme pengunjung tinggi, ia menegaskan bahwa banyak aspek yang harus diperhitungkan sebelum kebijakan buka malam diterapkan secara permanen.

“Sebelum membuka Taman Margasatwa Ragunan bagi pengunjung di malam hari, ada beberapa hal yang perlu dipastikan terlebih dahulu. Pertama, kami harus melakukan riset pasar untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat terhadap wacana ini,” ujar Wahyudi saat dikonfirmasi, Minggu (12/10).

Menurut Wahyudi, riset diperlukan agar pembukaan malam hari benar-benar efektif dan tidak berujung pada pemborosan anggaran.

“Kami ingin ketika taman tersebut akhirnya dibuka pada malam hari, pengunjungnya juga banyak. Sangat disayangkan apabila pengunjungnya nanti sedikit, padahal dari pihak pengelola sudah mengeluarkan banyak sumber daya dan tenaga,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pengelola juga tengah mempelajari jenis wisata malam yang paling diminati pengunjung.

“Kita perlu mengetahui apakah minat masyarakat besar terhadap tour yang dipandu untuk melihat binatang-binatang di malam hari. Ini penting supaya Taman Margasatwa Ragunan nantinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Selain itu, kesiapan internal dan kesejahteraan satwa turut menjadi perhatian. Ragunan hanya akan membuka area dengan satwa nokturnal agar tidak mengganggu ritme biologis hewan.

“Harus diketahui apakah hewan-hewan yang ada memang bersifat nokturnal. Wisata malam hanya masuk akal kalau memang ada hewan yang aktif di waktu itu dan bisa dilihat pengunjung,” tegas Wahyudi.

Di sisi lain, pengelola juga mempertimbangkan faktor pemangkasan RAPBD 2026, yang membuat setiap program baru harus benar-benar efisien.

“Kalau pelaksanaannya tidak optimal, maka dikhawatirkan justru menjadi beban terhadap anggaran DKI yang sekarang perlu dihemat dan dipakai sebaik mungkin,” ujarnya.

Berdasarkan data Ragunan, mayoritas pengunjung malam perdana datang untuk piknik sebanyak 60 persen, diikuti olahraga sebanyak 25 persen, dan melihat satwa nokturnal sebanyak 15 persen.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral