news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Bursa Transfer Fantastis Como FC: Rekrut Penghancur Timnas Indonesia dan Monster 100 Gol Liga Italia demi Bertahan di Serie A.
Sumber :
  • Instagram - Como

Dari PB Djarum ke Serie A: Kisah Luar Biasa Djarum Membangkitkan Como 1907 dari Keterpurukan

Djarum mengakuisisi Como 1907 pada 2019 seharga Rp10 M. Dari klub bangkrut di Serie D, kini Como tampil di Serie A bersama legenda Cesc Fabregas dan Thierry Henry.
Jumat, 10 Oktober 2025 - 08:44 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Siapa sangka, di balik kebangkitan klub sepak bola Italia Como 1907, ada tangan dingin konglomerat asal Indonesia: keluarga Hartono, pemilik Grup Djarum.

Klub berusia 112 tahun itu kini kembali ke Serie A setelah 21 tahun absen — dan perjalanan mereka bisa dibilang sebagai kisah kebangkitan paling inspiratif dalam dunia sepak bola modern.

Awal Mula: Djarum Masuk ke Dunia Sepak Bola Italia

Kisah ini dimulai pada tahun 2019, ketika keluarga Hartono, melalui SENT Entertainment Ltd. (anak usaha Djarum Group yang berbasis di Inggris), membeli Como 1907 — klub yang saat itu sedang bangkrut dan terpuruk di Serie D, divisi keempat Liga Italia.

Harga akuisisinya pun terbilang “remeh” bagi ukuran konglomerat sekelas Djarum — hanya sekitar 800–850 ribu euro atau setara Rp10–12,5 miliar. Nilai itu bahkan lebih kecil dari harga satu pemain muda Serie A. Namun, keputusan ini bukan soal uang, melainkan visi jangka panjang.

Selain melunasi utang klub sekitar 150 ribu euro, Djarum langsung melakukan restrukturisasi besar. Klub yang nyaris mati suri ini kemudian dihidupkan kembali dengan nama baru: Como 1907.

Dari Brak Rokok ke Stadion Eropa

Bagi keluarga Hartono, dunia olahraga bukan hal asing. Jauh sebelum membeli Como, Djarum dikenal lewat kontribusinya di bulu tangkis nasional.
Pada 1969, Budi Hartono muda menyulap brak (tempat pelinting rokok) di pabrik keluarganya di Kudus menjadi arena latihan bulu tangkis. Dari sanalah lahir PB Djarum (1974) — kawah candradimuka bagi legenda seperti Liem Swie King, hingga generasi baru seperti Jonathan Christie dan Anthony Ginting.

Empat dekade kemudian, filosofi yang sama mereka bawa ke Eropa: membangun dari akar, bukan membeli kejayaan.

Membangun Ulang Como dari Nol

Begitu resmi diakuisisi, Djarum menugaskan Michael Gandler — mantan manajer pemasaran Inter Milan — untuk memimpin transformasi klub. Infrastruktur diperbaiki, akademi pemain muda dibangun, dan sistem bisnis profesional diterapkan.

Perlahan tapi pasti, Como bangkit.

  • 2019: Berkompetisi di Serie D

  • 2020: Promosi ke Serie C

  • 2021: Naik ke Serie B

  • 2024: Promosi ke Serie A setelah finis di posisi kedua, bersama Parma

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral