news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Korban Ancaman Teror Bom Bertambah, Tidak Hanya 2 Sekolah, Polisi Beberkan Motifnya.
Sumber :
  • istimewa

Korban Ancaman Teror Bom Bertambah, Tidak Hanya 2 Sekolah, Polisi Beberkan Motifnya

Korban ancaman teror bom bertambah hari ini, pada Rabu (8/10/2025). Sebelumnya, hanya dua sekolah. Saat ini bertambah satu, dan menjadi tiga sekolah
Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:58 WIB
Reporter:
Editor :

Proses penyisiran selama 15 menit di seluruh area sekolah. Hasil dari pengecekan di lokasi, tidak ditemukan bahan peledak.

Teror tersebut diterima oleh pihak sekolah pada dini hari tadi. Tim Jibom Polda Metro Jaya juga telah melakukan sterilisasi di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pada sekitar pukul 00.15 WIB dilakukan pengecekan sementara di bagian lantai dasar dan bagian luar sekitar sekolah NJIS dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim didampingi pihak keamanan sekolah NJIS.

Pada pukul 00.30 WIB kegiatan cek TKP teror bom dinyatakan selesai.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Ingkiriwang mengatakan polisi masih mendalami motif dan identitas pelaku pengirim ancaman.

“Langkah-langkah penyelidikan sedang berjalan. Tidak ditemukan adanya bahan peledak atau bom sesuai informasi yang diterima,” kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Ingkiriwang di Mentari Intercultural School, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (7/10/2025).

Victor menjelaskan, proses sterilisasi berjalan dengan lancar dan seluruh area sekolah dipastikan dalam kondisi aman. Hingga pemeriksaan selesai, tidak ada benda mencurigakan yang ditemukan di dua lokasi.

“Kami menghimbau orangtua dan siswa untuk tidak panik. Proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa,” lanjutnya.

“Kami menghimbau kepada para orang tua, siswa, dan pihak sekolah agar tidak panik. Seluruh proses sterilisasi dilakukan dengan standar keamanan yang tinggi. Jika ada informasi atau dugaan ancaman, segera laporkan ke Kepolisian melalui hotline 110 atau kantor polisi terdekat,” pungkasnya. 

Pelaku meminta uang tebusan sebesar 30.000 dolar AS atau setara Rp497,7 juta kepada pihak sekolah yang menjadi sasarannya.

Dalam pesan ancaman itu, pelaku mengaku telah memasang bom di lingkungan sekolah dan memberi waktu 45 menit bagi pihak sekolah untuk mengirimkan uang ke alamat bitcoin yang disebutkan.

“Pesan ini untuk semua orang, kami telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut akan meledak dalam 45 menit. Bila kamu tidak membayar kami 30.000 dolar AS ke alamat bitcoin kami,” tulis pelaku dalam pesan ancamannya.

Pelaku, yang menggunakan nomor berkode +234, juga menegaskan bahwa bom akan segera diledakkan jika pihak sekolah melapor ke polisi.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral