- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Polisi: Pelaku Penusukan di Cilandak Pernah Dirawat di RSKJ Dharmawangsa
“Dia memang orang dalam ketergantungan obat. Kalau nggak minum obat bisa langsung kambuh, ngamuk, bahkan kaya orang halu,” kata Johanes saat ditemui, Senin (6/10/2025).
Johanes Santika mengungkapkan, Yoyo sudah sejak usia belasan kecanduan obat-obatan terlarang alias narkotika. Saat ini, usia Yoyo menginjak 45 tahun. Artinya, sudah hampir 30 tahun, Yoyo ketergantungan obat-obatan.
"Sejak remaja, sekolah atau kuliah lah udah salah bergaul dengan teman-temannya yang juga begitu, suka obat-obatan (terlarang)," ujarnya.
Usai menjadi pecandu narkotika, Yoyo sempat menjalani perawatan di RSKO Cibubur dan rumah sakit ketergantungan obat di Dharmawangsa, namun tak tuntas.
Saat ini Yoyo mengonsumsi obat penenang untuk menstabilkan kondisi kejiwaannya, hanya dalam pengawasan keluarganya di rumah.
Namun belakangan terakhir, Johanes Santika menuturkan, Yoyo menolak minum obat karena merasa keluarganya ingin membunuhnya secara perlahan dengab memberikan obat-obatan terus menerus.
“Dia suka bilang, ‘Keluarga pengin bunuh gue, disuruh minum obat terus.’ Padahal itu obat penenang dari dokter,” ujarnya.
Warga sekitar mengaku Yoyo dikenal tenang bila rutin mengonsumsi obat, tetapi berubah agresif ketika kambuh.
“Kalau lagi kambuh, matanya kosong, jalannya kayak zombie. Ngeri banget,” ucap Johanes.
Saat insiden, Yoyo membawa pisau lipat karambit koleksinya dan menyerang empat orang, termasuk kakaknya sendiri, Ketua RT setempat serta asisten rumah tangga keluarga tersebut.
“Korban yang ditusuk Yoyo sempat dibawa ke RS Fatmawati. Ibunya juga kena cekik, tapi selamat,” jelas Johanes.
“Kalau tidak diawasi, bahaya buat warga lain. Kami berharap ada tindakan tegas, jangan sampai terulang,” tegasnya. (rpi/aag)