- tvOnenews.com/Taufik
Ombudsman Ungkap Dugaan Beras Premium Palsu di Dapur MBG, BGN: Akan Ditindaklanjuti
Jakarta, tvOnenews.com - Ombudsman Republik Indonesia menemukan dugaan penyimpangan dalam pengadaan bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Salah satunya adalah kasus dugaan pemalsuan kualitas beras premium di salah satu dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Bogor, Jawa Barat.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut.
“Itu salah satu bagian pengawasan. Jadi kalau ada yang gitu-gitu, pasti urusannya itu dengan urusan pemeriksaan,” kata Dadan, di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).
Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika, menjelaskan dapur MBG di Bogor itu menerima beras medium dengan kadar patah lebih dari 15 persen, meski dalam kontrak tercatat sebagai beras premium.
“Sehingga negara membayar dengan harga premium, sementara kualitas yang diterima anak-anak belum optimal,” ujarnya dalam konferensi pers hasil kajian cepat pencegahan maladministrasi MBG, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
Menurut Yeka, penurunan kualitas beras hanya satu dari banyak temuan maladministrasi dalam program MBG. Tim Ombudsman juga menemukan sejumlah dapur menerima sayuran tidak segar hingga lauk-pauk yang tidak lengkap. Ia menilai penyimpangan itu dimungkinkan karena lemahnya standar penerimaan bahan baku.
“Ketidaksesuaian kualitas bahan baku dengan harga yang dikeluarkan tersebut bisa terjadi karena ada penyimpangan oleh pemasok dari kontrak yang semula sudah disepakati. Kecurangan itu berjalan tanpa rintangan karena tidak ada standar acceptance quality limit (AQL) yang tegas dari pengelola dapur,” jelasnya.
Temuan ini menambah sorotan publik terhadap tata kelola MBG yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Ombudsman menilai perbaikan sistem pengawasan menjadi krusial agar kualitas pangan yang diterima siswa benar-benar sesuai dengan standar yang ditetapkan. (agr/rpi)