- Ist
Tragedi Ambruknya Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, BSI Maslahat Buru-buru Kirim Bantuan ke Ratusan Santri yang Jadi Korban
Jakarta, tvOnenews.com - Musibah runtuhnya bangunan tiga lantai di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi tragedi memilukan yang menimpa dunia pendidikan.
Insiden tersebut menuai banyak empati, termasuk BSI Maslahat yang merespons cepat dengan langsung menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa santunan kepada para penyintas serta dukungan logistik darurat.
Penyerahan dilakukan langsung oleh RCEO PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Surabaya, Jajang Abdul Karim yang diterima langsung oleh Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH. Abdul Mu'id Mujib Abbas.
Bantuan logistik yang disalurkan berupa air dalam kemasan, roti, mi instan, dan makanan siap saji.
Selain itu, BSI Maslahat juga akan mendirikan dapur umum pada Rabu (1/10) guna memenuhi kebutuhan asupan para santri, pengurus pesantren, serta para relawan yang bertugas.
RCEO BSI Surabaya, Jajang Abdul Karim menyampaikan harapannya semoga bantuan ini bisa meringankan beban para penyintas dan pesantren.
“Kami terus berupaya untuk cepat tanggap dalam membantu penyintas bencana. Mudah-mudahan bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan mendesak pesantren maupun bagi penyintas dan keluarga" ujar Jajang.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH. Abdul Mu'id Mujib Abbas menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan yang disalurkan.
“Terima kasih banyak atas kepeduliannya terhadap musibah di Pesantren Al Khoziny. InsyaAllah bantuan tersebut sangat bermanfaat” ucapnya.
- BNPB
Musibah runtuhnya bangunan pesantren setinggi tiga lantai terjadi pada Senin (29/09) pukul 20.23 WIB.
Peristiwa bermula saat dilakukan pengecoran di atap lantai tiga pada malam hari tanggal (28/09).
Diduga, pondasi yang tidak cukup kuat menyebabkan bangunan dari lantai tiga ambruk hingga ke lantai dasar yang dipergunakan sebagai musholla.
Di waktu yang bersamaan sejumlah santri sedang menunaikan salat ashar berjemaah.
Menurut informasi tim SAR gabungan Surabaya (30/09/2025) pukul 15.30 WIB, total korban mencapai 140 orang. Total 3 korban meninggal dunia dan diduga 38 orang masih terjebak di tengah reruntuhan.
Para korban luka-luka dirawat intensif di beberapa rumah sakit, diantaranya RSUD Notopuro, RS Delta Surya dan RS Siti Hajar.