- Istimewa
IDFES 2025 Jadi Pintu UMKM Fesyen Lokal Masuk Pasar Global
Jakarta, tvOnenews.com – Industri fesyen Indonesia kembali mendapat sorotan lewat penyelenggaraan Indonesia Fashion Ecosystem Summit (IDFES) 2025. Gelaran yang diinisiasi oleh TBF Consultant ini tidak hanya menjadi ruang kreatif bagi desainer muda, tetapi juga membuka jalan lebar bagi UMKM fesyen lokal untuk bersaing di pasar internasional.
Chairwoman TBF Consultant, Melinda Babyanna, menegaskan bahwa masa depan fesyen Indonesia sangat bergantung pada generasi baru yang berani menembus batas, sekaligus pada kesiapan UMKM untuk naik kelas. IDFES 2025, menurutnya, bukan sekadar ajang pamer karya, tetapi ekosistem yang disiapkan agar brand lokal mampu menembus rantai global.
Strategi Konkret untuk UMKM
Melinda menguraikan tiga langkah strategis yang dirancang khusus agar UMKM fesyen lokal lebih kompetitif:
-
Penguatan rantai pasok etis – melalui kurasi pemasok, penjahit, dan konveksi dengan standar keberlanjutan serta etika bisnis. Hal ini penting agar produk tidak hanya indah, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
-
Konektivitas berkelanjutan – lewat sesi Business Networking, Masterclass, Business Camp, hingga kunjungan lapangan seperti Fashion Trip dan Fabric Testing. Skema ini mendorong kolaborasi nyata antara pelaku UMKM, desainer, dan mitra bisnis.
-
Persiapan global yang matang – mulai dari strategi pemasaran digital, penentuan harga yang sesuai, hingga dukungan legalitas ekspor agar UMKM siap menembus pasar internasional dengan percaya diri.
“UMKM fesyen tidak bisa hanya menunggu kesempatan datang. Mereka harus kita siapkan sejak dini, dari produk sampai strategi ekspor,” ujar Melinda.
Dukungan Platform Digital dan SDM
Tidak berhenti di situ, IDFES 2025 juga menggandeng Pinterest Indonesia untuk membantu UMKM membangun akun bisnis komersial yang siap berjualan secara daring. Dengan penetrasi digital yang semakin luas, platform daring dipandang sebagai pintu utama memperluas pasar.
Selain itu, IDFES turut melibatkan SMK NU Banat Kudus, sekolah vokasi berbasis fesyen, guna memastikan keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil di industri. Kolaborasi dunia usaha dengan dunia pendidikan ini diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan era fesyen global.
Tren Global: Dari Fashion 5.0 ke Market Place Dunia
Tema besar “Next Gen Fashion: Innovate, Integrate, Impact” yang diusung IDFES 2025 merujuk pada tren global menuju era Fashion 5.0. Di era ini, fesyen tidak hanya dinilai dari sisi estetika, tetapi juga integrasi teknologi, keberlanjutan, dan dampak sosialnya.
“Teknologi penting, tapi tidak cukup. Kita tetap butuh manusianya. Kita harus memahami keseimbangan People, Planet, Profit,” tegas Melinda.
Sejak 2020, TBF Consultant sudah mendampingi lebih dari 300 merek lokal agar mampu naik kelas. Ke depan, IDFES ditargetkan bisa menghadirkan buyer internasional secara langsung sehingga produk UMKM Indonesia berpeluang besar menembus pasar ekspor.
Harapan Besar dari IDFES 2025
Dengan dukungan lintas sektor, IDFES 2025 diharapkan bukan hanya menjadi ajang tahunan, tetapi juga katalis bagi UMKM untuk menghasilkan dampak ekonomi yang nyata. Mulai dari peningkatan daya saing global, terbukanya akses pasar internasional, hingga terciptanya lapangan kerja baru di sektor fesyen.
“Kalau ekosistem ini berjalan kuat, bukan tidak mungkin fesyen Indonesia akan menjadi kekuatan besar Asia, bahkan dunia,” tutup Melinda. (nsp)