news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

MCK Terbuka di Gang Tomang Banjir Kanal Jakarta Barat.
Sumber :
  • Abdul Gani Siregar/tvOnenews

Sanitasi di RW 012 Tomang Dinilai Masih Tidak Layak, Lurah Ungkap MCK Dibangun Mandiri oleh Warga

Di tengah keterbatasan lahan dan sanitasi yang buruk, warga RW 012 Tomang Banjir Kanal, Jakarta Barat, akhirnya harus membangun fasilitas MCK secara swadaya dengan bantuan donatur perorangan.
Minggu, 28 September 2025 - 10:35 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com — Di tengah keterbatasan lahan dan sanitasi yang buruk, warga RW 012 Tomang Banjir Kanal, Jakarta Barat, akhirnya harus membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) secara swadaya dengan bantuan donatur perorangan.

Lurah Tomang, Mansur, mengakui MCK yang saat ini digunakan warga sepenuhnya hasil inisiatif masyarakat dan bantuan pihak swasta.

Enggak ada pemerintah, warga semua,” kata Mansur saat dihubungi tvOnenews.com, Minggu (28/9/2025).

Ia menambahkan Pemprov DKI Jakarta sejauh ini baru membahas persoalan sanitasi di tingkat kota. 

Meski pernah disurvei oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), pembangunan MCK selalu kandas akibat keterbatasan lahan di permukiman padat Tomang.

“Sudah dilakukan survei namun mereka juga mempunyai kendala yang berat karena enggak ada lahan, rumah terlalu padat,” jelas Mansur.

Menurut Mansur, membangun MCK di tiap rumah juga bukan solusi ideal. Selain ukuran rumah yang sangat kecil, risiko penyalahgunaan fasilitas juga terbuka.

“Belum tentu seandainya satu rumah kita buatin MCK nanti yang tetangganya itu numpang buang air besar. Seandainya dibuatin per rumah juga kan rumahnya sangat kecil-kecil,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua RW 012 Tomang, Ade Wirya, menyampaikan bahwa MCK permanen di wilayahnya dibangun dengan dukungan donatur perorangan dan dikelola warga. 

Fasilitas tersebut tertutup rapat, memiliki delapan kubikel dan hanya digunakan untuk buang air besar.

“Kita pun sudah mendirikan MCK yang memang permanen, dalam bentuk rumah, tertutup, sudah ada pintu dan belum lama ini sudah rapi atas bantuan dari donatur perorangan,” ujar Ade.

Ade menjelaskan MCK itu dikelola melalui sistem iuran Rp5 ribu per kepala keluarga setiap bulan untuk biaya kebersihan dan perawatan.

“Kalau yang tertutup itu iuran per kepala keluarga cuma Rp5 ribu sebulan. Rp5 ribu sebulan itu pun untuk biaya kebersihan dan yang mengurus,” ungkapnya.

Ia menambahkan MCK tersebut tidak digunakan untuk mandi karena warga sudah memiliki fasilitas mandi di rumah masing-masing.

“Per bulan cuma Rp5 ribu. Iuntuk administrasi atau perawatan yang menjaga di situ. Jadi tidak ada di masyarakat ini untuk berbayar, itu MCK dipakai untuk buang air besar, tidak dipakai untuk mandi,” tuturnya. (agr/nsi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral