- Antara
Nama Ahok Terseret Disebut Bertanggung Jawab dalam Kasus Korupsi LNG, KPK Buka Suara
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara soal disebutnya nama mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut bertanggung jawab atas kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).
Nama Ahok sebelumnya terseret karena disebut oleh tersangka kasus korupsi LNG sekaligus mantan Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mestinya tersangka menyampaikan nama Ahok ke penyidik, bukan ke media.
"Harusnya disampaikannya ke penyidik," kata Asep, Kamis (25/9/2025) malam.
Diketahui, Hari menyampaikan ada dua nama yang mesti bertanggung jawab dalam kasus dugaan korupsi pengadaan LNG ini.
Selain Ahok, nama lain yang disebut Hari adalah Nicke Widyawati, mantan Direktur Utama Pertamina.
Dua nama itu disebutkan Hari pada 25 September 2025 lalu di hadapan media, saat memasuki Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa.
Meski demikian, Asep menilai mestinya dua nama tersebut juga disebutkan Hari di hadapan penyidik untuk ditelusuri perannya.
"Saya yakin juga ini sudah disampaikan. Kalau memang benar demikian, sudah disampaikan yang bersangkutan kepada penyidik pada saat diperiksa,” katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Hari Karyuliarto menyebut nama Ahok sebagai pihak yang juga bertanggung jawab di kasus tersebut saat berjalan memasuki Gedung Merah Putih KPK
“Untuk kasus LNG, saya minta Ahok dan Nicke (mantan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati) bertanggung jawab. Salam buat mereka berdua ya,” kata Hari.
Diketahui, kasus ini mulai diselidiki KPK pada 6 Juni 2022 lalu.
Pada 19 September 2023, KPK kemudian mentapkan tersangka pertama yaitu Direktur Utama Pertamina periode 2011-2014 Karen Agustiawan.
Selanjutnya pada 2 Juli 2024, KPK menetapkan dua tersangka baru untuk kasus tersebut, yakni mantan Pelaksana Tugas Dirut Pertamina Yenni Andayani, dan mantan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto. (ant/iwh)