- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Ketua RW 004 Kenari Jakpus Ini Ungkap Masih Banyak Anak Putus Sekolah di Wilayahnya
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua RW 004 Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat, Andi (57) mengungkapkan selain masih ada warganya yang tak memiliki MCK, ternyata juga terdapat sejumlah anak yang putus sekolah.
Hal ini diungkapkan dirinya saat ditemui tim tvOnenews.com, di kediamannya, pada Selasa (23/9).
“(Anak-anak putus sekolah) banyak. Kalau ini kita seribu KKnya. Kurang lebih 3000 jiwa lah. Kalau 20 sih ada itu (putus sekolah),” ucap Andi.
Kemudian, Andi menceritakan, bahwa dirinya saat ini tengah membantu seorang anak yatim, yang merupakan warganya untuk membiayai sekolah.
“Saya ada sekolahin anak yatim itu. Saya bilang, aduh ini anak kasian banget. Kakaknya sudah jadi preman, jadi penipu. Ya kan (dia) anak bungsu. Ada sih A itu sekarang saya sekolahin di Al-Makmur. Ya Alhamdulillah sih saya bisa ngawasin. Istri saya juga bisa ngawas. Ya paling enggak (bisa sekolah). Kalau sama sekali enggak (sekolah) kan kasian banget,” terang Andi.
Sementara itu, Andi berharap agar nantinya anak yang disekolahkannya itu dapat melanjutkan pendidikan ke bidang hukum.
“Saya udah pesan (ke anak ini), “Kamu nanti sekolah hukum aja ya, biar kamu bisa menaikkan keluarga kamu. Sekarang kamu yang penting sekolah”,” ucap Andi.
Adapun Andi memiliki alasan menyekolahkan anak tersebut. Hal itu lantaran dirinya juga telah dititipkan pesan dari anaknya dan juga mengikuti ajaran agama islam.
“Saya juga udah ditipin sama anak saya. Kalau saya ada umur ya paling enggak ini lah, bermanfaat untuk orang lain. Dalam agama kan itu, membangun peradaban. Kita membangun peradaban, berlomba-lomba lah dalam kebaikan. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat,” terang Andi.
Sebelumnya, Andi turut angkat bicara mengenai kondisi warganya usai Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) menargetkan melakukan penataan 55 RW kumuh, dengan dana mencapai Rp317,8 miliar.
Andi (57) menjelaskan, dari 15 RT yang dibawahinya itu terdiri dari sekitar 3.000 jiwa.
“Di RW 004 ini sebetulnya ada 15 RT. Kita terdiri dari 1.000 KK, kurang lebih 3.000 jiwa lah,” kata Andi.
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan bahwa dari ribuan jiwa yang tinggal di lingkungannya ini masih terdapat 2-3 persen warganya yang tidak memiliki Mandi Cuci Kakus (MCK).
“Banyak juga rumah warga itu yang belum punya kamar mandi ya. Ada beberapa lah, ya sekitar kurang lebih 2-3 persen,” ucap Andi.
Andi menerangkan bahwa dalam mengatasi permasalahan ini, pihaknya telah dibantu oleh Kementerian Sosial (Kemensos) yang membangun MCK bersama.
“Ya kita bikin tuh 2 (MCK) itu. Itu kemarin dapet dari Kemensos justru waktu (zaman) Bu Risma itu kita dialog, Bu Risma langsung tanggap. Itu lah yang saya tahu apa. Pejabat yang peduli sama masyarakat dan birokrasinya itu gak bebelit-belit ya,” terang Andi.
Namun, walaupun ada warga yang tidak memiliki MCK, Andi memastikan tidak ada warganya yang kelaparan.
“Ya intinya sih kalau buat orang kelaparan nggak ada di sini,” tutur Andi.
Selain itu, Andi menerangkan, mengenai kondisi rumah warganya yang tak layak huni, dirinya juga menjelaskan tergantung dari persepsi orang yang melihatnya.
“Itu kan persepsi ya kayak gitu. Tinggal tergantung siapa yang melihat aja,” tukas Andi. (ars/dpi)