- Antara
Ratusan Pelajar Garut Keracunan Usai Santap Menu MBG, 14 Siswa Dirawat Intensif
Garut, tvOnenews.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendadak jadi sorotan publik. Ratusan pelajar dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG. Bahkan, 14 siswa kini menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, membenarkan adanya kejadian luar biasa tersebut. Berdasarkan laporan awal, jumlah pelajar yang terdampak mencapai 150 orang.
“Iya, sekitar 150 orang. Mayoritas mengalami gejala ringan. Kami sudah menerjunkan tim ke lapangan, termasuk mengirim kebutuhan obat untuk perawatan,” kata Leli kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Gejala Serupa Dialami Pelajar
Para pelajar yang terdampak keracunan melaporkan gejala yang hampir sama, seperti mual, muntah, hingga pusing. Gejala itu mulai dirasakan sejak Rabu dini hari, beberapa jam setelah mereka mengonsumsi menu MBG yang disediakan di sekolah.
Sebanyak 14 siswa yang mengalami gejala lebih berat langsung mendapat perawatan intensif di Puskesmas Kadungora, sementara sisanya memilih menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.
“14 siswa yang dirawat seluruhnya dilakukan perawatan di Puskesmas Kadungora,” tambah Leli.
Dugaan Penyebab Keracunan
Meski banyak pihak menduga penyebab keracunan berasal dari menu MBG, hingga kini penyelidikan masih terus berlangsung. Tim medis bersama pihak kepolisian sudah turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengambilan sampel makanan dan pemeriksaan laboratorium.
Hasil investigasi akan menjadi penentu apakah kasus ini murni disebabkan menu MBG atau ada faktor lain seperti penyimpanan makanan yang tidak higienis maupun distribusi yang bermasalah.
Respons Cepat Dinkes dan Pihak Sekolah
Dinas Kesehatan Garut memastikan pihaknya bergerak cepat untuk menangani kondisi darurat ini. Obat-obatan tambahan sudah disalurkan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Selain itu, pihak sekolah juga diminta untuk menghentikan sementara pembagian menu MBG sampai penyelidikan selesai.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan para pelajar. Kami terus memantau kondisi kesehatan mereka dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait penyebab keracunan,” ujar Leli.
Kekhawatiran Warga dan Evaluasi Program
Kejadian ini langsung memicu keresahan di kalangan orang tua siswa. Program MBG yang sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi pelajar justru berbalik menimbulkan masalah kesehatan.
Warga berharap ada evaluasi serius dalam pengelolaan makanan gratis ini, mulai dari proses pengadaan, distribusi, hingga standar kebersihan penyajian.
Program MBG sendiri merupakan salah satu program unggulan pemerintah untuk memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang layak setiap harinya. Namun kasus di Garut ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.
Menanti Hasil Investigasi
Saat ini, kondisi sebagian besar siswa yang terdampak dilaporkan mulai membaik setelah mendapat perawatan medis. Meski begitu, perhatian masyarakat masih tertuju pada 14 siswa yang dirawat intensif.
Kasus ini diprediksi akan menjadi perhatian nasional karena menyangkut program besar pemerintah. Publik menunggu langkah cepat pemerintah pusat untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di daerah lain. (nsp)