- Kolase tangkapan layar YouTube Dodikjur Rindam III Siliwangi & TVR
Terkuak Alasan Presiden Prabowo Subianto Pilih Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, Meski Dulunya Dipecat Kini Bicara Hal ini
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto mempunyai alasan melantik Letjen TNI (Purn.) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Keputusan Presiden Prabowo Subianto melantik Djamari Chaniago untuk menggantikan peran Budi Gunawan yang di-reshuffle sebagai Menko Polkam, Rabu (17/9/2025).
Pemilihan Menko Polkam tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 96P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Periode 2024-2029.
"Demi Allah, saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti saat mengulang kalimat Presiden Prabowo dikutip, Kamis (18/9/2025).
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," lanjutnya.
- BPMI Istana Negara
Setelah itu, Djamari Chaniago dan sejumlah menteri hingga wakil menteri yang baru dilantik menandatangani berita acara.
Presiden Prabowo dan para tamu undangan mengucapkan selamat kepada Djamari Chaniago dan beberapa menteri.
Keputusan Presiden Prabowo memilih Djamari mengejutkan publik, ini tak lepas dari rekam jejak keduanya.
Djamari ketika menjabat anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP), ia bertugas memecat Prabowo dari ABRI.
Padahal, keduanya merupakan rekan seperjuangan saat berada di Korps Baret Hijau Kostrad, saat itu Djamari senior Prabowo.
Kala itu, Djamari memimpin Batalyon 330 di Nagrek, sementara Prabowo memimpin Batalyon 328 di Cilodong.
Namun, Djamari harus menjalankan tugasnya menjatuhkan sanksi kepada Prabowo atas kasus penculikan aktivis 1997-1998.
Seiring berjalannya waktu, keduanya bekerja sama, bahkan Presiden Prabowo kini memutuskan Djamari sebagai Menko Polkam.
Rencana Prabowo memilihnya diceritakan oleh Djamari Chaniago saat mengunjungi Kemenko Polkam di Jakarta, Rabu, 17 September 2025.
- Istimewa
Kunjungan Djamari saat itu ingin bertemu Wamenko Polkam Lodewijk F Paulu dan pejabat Kemenko lainnya.
Djamari menceritakan komunikasi dirinya tak pernah terputus dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.
Kebetulan usai Budi Gunawan kena reshuffle, Sjafri Sjamsoeddin menjabat Menko Polkam ad interim.
Menariknya, Purnawirawan TNI AD itu juga mengatakan komunikasinya dengan Presiden Prabowo masih lancar.
Dalam komunikasi tersebut, lanjut Djamari, dirinya dikabarkan ada tugas baru diberikan oleh Presiden Prabowo.
Ia terkejut penugasan barunya karena berurusan kenaikan pangkat. Hal ini disampaikan oleh Prabowo sehari sebelum pelantikan.
"Kapan itu mulainya, saya nggak tahu persis, saya tahunya besok dinaikkan pangkat. Oh ya dihubungi, dihubungi. Syarat tahapannya harus naik pangkat dulu, lalu pelantikan," jelasnya dikutip tvOnenews.com, Kamis (18/9/2025).
Saat di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore, ia menyampaikan alasan Prabowo mengarahkan dirinya tak lepas keduanya berlatar belakang militer.
Kata dia, arahan Prabowo agar mewujudkan tujuan bersama, yakni menyatukan bangsa Indonesia dan menyelesaikan berbagai persoalan.
"Arahan dari beliau (Prabowo), 'gunakan sisa umur untuk kepentingan nusa, bangsa, dan negara'," tutur Djamari seusai pelantikan.
"Berapa umur saya ada yang tahu? 77 tahun. Gunakan sisa umur itu untuk tetap mengabdi pada bangsa dan negara," sambungnya.
Djamari akan mempelajari lebih lanjut terkait penugasan dan langkah ke depannya saat mengunjungi kantor Kemenko Polkam di Jakarta Pusat.
"Saya menjabarkannya nanti usai dapat laporan lengkap dari kantor Kemenko Polkam. Kami yang jelas memerlukan dukungan semua, demi kepentingan ke depan kita," tandasnya.
(hap)