news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Nestapa Pedagang Baju Mengais Sisa Rezeki saat Kondisi 'Mati Suri' Pasar Paseban.
Sumber :
  • Istimewa

Kisah Pilu Pedagang Pakaian di Pasar Paseban Jakpus, Pembeli Sepi Tapi Bayar Sewa Toko Terus Berjalan

Seorang pedagang pakaian bernama Yuli (49) menceritakan kisah pilunya di tengah mencari rezeki yang sepi pembeli tapi harus tetap membayar sewa tokonya di Pasar Paseban, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Selasa, 16 September 2025 - 18:47 WIB
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pedagang pakaian bernama Yuli (49) menceritakan kisah pilunya di tengah mencari rezeki yang sepi pembeli tapi harus tetap membayar sewa tokonya di Pasar Paseban, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat

Sambil duduk di kursi kecil dengan penuh tumpukan baju di sampingnya, Yuli mengungkap kondisi pasar yang kian hari semakin sepi pembeli. Bahkan orang lalu-lalang pun tak ada.

“(Kondisi) Sepi sekali. Ini aja belum laris. Tapi semenjak demo itu ya tambah parah, tambah sepi. Kenapa ya? Aku juga bingung,” kata Yuli, di Pasar Seban, Selasa (16/9/2025).

Nestapa Pedagang Baju Mengais Sisa Rezeki saat Kondisi 'Mati Suri' Pasar Paseban
Sumber :
  • Istimewa

 

“Tuh lihat, sepi nggak ada sama sekali. Cuma satu orang lewat doang juga. Dulu mah banyak orang kantor dan segala macam, sekarang nggak ada sama sekali. Nggak ada sama sekali,” sambungnya.

Kemudian Yuli menceritakan masa kejayaannya sebelum terjadinya pandemi Covid-19 hingga maraknya toko online yang membuat tokonya semakin redup. 

Dirinya menyebutkan pernah memiliki omzet Rp5 juta per hari hingga saat ini hanya bisa mengantongi paling banyak Rp150 per hari.

“Kalau dulu bisa Rp5 jutaan perhari malah bisa lebih. Kalai sekarang paling dapet Rp150. Sekarang bukan turun lagi, terjun bebas. Biasanya belanja seminggu tiga kali sekarang udah 2 gak belanja. Dulu sbelum Covid setelah Covid masih juga belanja seminggu sekali dua minggu sekali,” tutur Yuli.

“Pokoknya parah sekarang. Bayangin aja, cuman kadang laris Rp50 ribu, kadang laris Rp35 ribu. Dan itu belum tentu setiap hari. Sekarang ibu belum laris, belum ada yang masuk, belum ada yang nanya, belum ada yang megang. Sabtu Minggu juga sama aja. Dulu saya harapin orang gajian, sekarang hari itu sama,” lanjutnya.

Sementara itu dibalik sepinya pembeli, Yuli mengungkap masih perlu membayar sewa toko di luar biaya listrik, tanpa ada kompensasi dari pemilik toko. 

Jika dirinya tak mampu melakukan pembayaran, maka tak segan pihak pengelola akan memberikan surat peringatan hingga penutupan toko sementara.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral