- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Ada Aksi Damai di Depan Monas, Jalan ke Arah Budi Kemuliaan Ditutup
Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah massa dari Gerakan Rakyat Untuk Damai (Garuda) menggelar aksi damai dengan tema 'Satu Bangsa, Satu Suara, Indonesia Damai' di Jalan Medan Merdeka Selatan, Monas, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com, sekitar pukul 14.58 WIB, terlihat sejumlah massa mengenakan pakaian berwarna putih.
Kemudian tampak massa ini terdiri dari laki-laki maupun wanita. Mereka masing-masing telihat membawa pamflet yang menunjukkan kedamaian.
Selanjutnya para massa juga menandatangani petisi di atas banner putih, tepat di depan mobil komando.
“Kita cinta damai, indonesia rumah besar kita bersama, mari kita jaga kedamaiannya,” kata pria dari atas mobil.
“Setuju,” teriak massa.
Kemudian atas adanya aksi ini, ruas jalan dari Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Budi Kemuliaaan dilakukan penutupan arus.
Namun ruas jalan yang menuju Jalan M.H Thamrin tidak dilakukan penutupan. Kendaraan bus Transjakarta maupun mobil, hingga motor masih dapat melintas.
Dalam aksi ini juga terlihat sejumlah petugas kepolisian hingga TNI melakukan penjagaan.
Untuk diketahui, sejumlah personel gabungan siap mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah elemen masyarakat di Gedung DPR/MPR RI hingga Monumen Nasional (Monas), pada Senin (15/9/2025) hari ini.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki menyebutkan dalam hal ini terdapat ribuan personel gabungan yang dilibatkan dalam pengamanan.
“Jumlah personel pengamanan di wilayah Jakpus ada 5.999 personel gabungan (Polri, TNI, Pemda DKI)” kata Ruslan, kepada wartawan, Senin (15/9/2025).
Sementara itu Ruslan menuturkan bahwa para personel ini akan ditempatkan di sejumlah titik yang menjadi aksi unjuk rasa.
Kemudian Ruslan menegaskan para personel yang terlibat pengamanan dipastikan tidak dibekali senjata api.
“Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik,” tukas Ruslan.
Selain itu pihak kepolisian juga telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengatasi terjadinya kepadatan lalu lintas. Namun hal ini masih bersifat situasional.
“Arus lalu lintas situasional melihat ekskalasi massa dilapangan,” terang Ruslan. (ars/iwh)