- istimewa - antaranews
Ayah Punya Peran Sentral Cegah Stunting, Stafsus Wapres Ingatkan Bahaya Fenomena Fatherless
Jakarta, tvOnenews.com – Peran ayah dalam pengasuhan anak dinilai menjadi kunci penting dalam upaya mencegah stunting di Indonesia. Hal ini ditegaskan Staf Khusus Wakil Presiden, Tina Talisa, merespons penurunan angka stunting nasional yang kini berada di level 19,8 persen pada 2024, turun dari 21,5 persen pada 2023, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Poin keempat Asta Cita menekankan penguatan pembangunan sumber daya manusia, kesehatan, dan kesetaraan gender. Untuk mencapainya, kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting, terutama peran keluarga,” ujar Tina dalam keterangannya, Kamis (11/9/2025).
Ia menegaskan, keterlibatan ayah masih kerap diabaikan, padahal sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
“Dengan meningkatnya kesadaran akan kesetaraan gender, keterlibatan ayah menjadi kunci penting untuk mencegah stunting secara menyeluruh. Di antaranya dukungan kepada ibu sebagai support system utama pada masa menyusui,” jelas dia.
Data UNICEF 2021 mencatat sebanyak 20,9 persen anak Indonesia kehilangan kehadiran ayah dalam kesehariannya. Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap hanya 37,17 persen anak usia 0–5 tahun yang diasuh penuh oleh kedua orang tuanya.
Penelitian University of Maryland menunjukkan kedekatan dengan ayah sejak kecil membuat anak lebih jarang berperilaku bermasalah. University of Oxford juga menyebut anak dengan ayah yang aktif terlibat cenderung berprestasi akademis lebih baik.
“Fenomena fatherless di Indonesia butuh perhatian serius. Dukungan terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhan harus ditingkatkan agar anak tumbuh sehat secara fisik, mental, dan emosional,” tegas Tina.
Mantan jurnalis TV ini menambahkan, meskipun dirinya telah bercerai sejak 2024 dengan ayah dari kedua anaknya, peran ayah tetap sangat dibutuhkan.
“Kejujuran kepada anak mengenai kondisi keluarga juga penting agar mereka merasa dihargai, didengarkan, dan diterima. Meski orang tua tidak lagi bersama, anak selalu perlu merasakan kasih sayang dari keduanya. Fokus pada keterlibatan positif akan membantu anak tumbuh dengan empati, kebaikan hati, dan kepercayaan diri,” pungkasnya. (agr/aag)