- istimewa
Anak Mendiang Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Ditahan KPK, Rutan Penuh Jadi Dititipkan ke Pondok Bambu
Jakarta, tvOnenews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Dayang Donna Walfiares Tania, anak dari mendiang mantan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Dayang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap perpanjangan izin usaha pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur.
Namun, berbeda dengan biasanya, penahanan Dayang tidak dilakukan di rumah tahanan (Rutan) KPK. Lembaga antirasuah itu memilih menitipkan penahanan Dayang di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, lantaran kapasitas rutan KPK saat ini sudah penuh.
“Penahanan dilakukan di Rutan Pondok Bambu yang memang khusus untuk perempuan,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025).
Rutan KPK Penuh
Budi menjelaskan, penuh sesaknya Rutan KPK disebabkan adanya beberapa tersangka baru yang juga ditahan dalam kasus berbeda. Kondisi ini membuat KPK harus mencari solusi alternatif agar penahanan tetap berjalan sesuai prosedur hukum.
“Karena kondisi Rutan di KPK sedang penuh, baik di Rutan Merah Putih maupun Rutan C-1, maka opsi titip tahanan di Rutan Pondok Bambu menjadi solusi,” jelas Budi.
Dugaan Suap Rp 3,5 Miliar
Dalam kasus ini, KPK menduga Dayang menerima uang sebesar Rp 3,5 miliar dari seorang pengusaha bernama Rudy Ong Chandra. Uang tersebut diberikan agar Dayang membantu mengurus perpanjangan enam izin usaha pertambangan milik Rudy di Kalimantan Timur.
Rudy Ong sendiri lebih dulu ditahan KPK pada Senin (21/8/2025). Penetapan tersangka terhadap Dayang menjadi lanjutan penyidikan yang dilakukan KPK atas dugaan suap tersebut.
“Peran tersangka Dayang sangat krusial dalam memperlancar perpanjangan IUP. Itu yang menjadi dasar penetapan dan penahanan yang dilakukan penyidik KPK,” tambah Budi.
Nama Besar Awang Faroek Ishak
Kasus ini turut menyeret nama besar keluarga mendiang Awang Faroek Ishak, Gubernur Kaltim periode 2008–2018. Namun, proses hukum terhadap Awang Faroek dihentikan lantaran ia sudah lebih dulu meninggal dunia.
Meski demikian, kasus dugaan suap yang menyeret Dayang disebut tidak terlepas dari pengaruh politik dan jaringan keluarga di Kaltim. Publik menilai kasus ini menjadi salah satu catatan hitam dalam sejarah politik daerah tersebut.