- Ist
Harga Beras Turun, Apa Strategi Bulog Jaga Stabilitas ke Depan?
Jakarta, tvOnenews.com – Harga beras di sejumlah daerah mulai menunjukkan tren penurunan setelah sempat melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Perum Bulog menegaskan akan terus menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras, agar kondisi ini bisa bertahan dalam jangka panjang.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan intervensi yang dilakukan mulai menunjukkan hasil positif. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya wilayah yang mencatat penurunan harga beras.
“Kami akan terus memperkuat distribusi, memperluas pasar, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar harga beras tetap terkendali,” kata Rizal dalam keterangan di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Data BPS: Tren Penurunan Makin Meluas
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras kini hanya 100 daerah, turun signifikan dari 214 daerah pada dua pekan sebelumnya.
Sebaliknya, tren penurunan harga beras semakin meluas. Dari yang sebelumnya hanya terjadi di 58 kabupaten/kota, kini jumlahnya meningkat menjadi 105 daerah.
Data tersebut menandakan bahwa program intervensi yang dilakukan Bulog bersama pemerintah mulai efektif dalam menahan laju kenaikan harga.
Strategi Bulog Redam Lonjakan Harga
Dalam sepekan terakhir, Bulog memperluas jaringan penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar strategis, termasuk yang masuk dalam panel Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kementerian Perdagangan.
Langkah ini dilakukan agar masyarakat dapat membeli beras dengan harga terjangkau di lokasi-lokasi utama yang memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan indeks harga.
Selain itu, Bulog juga memberikan perhatian khusus kepada 214 kabupaten/kota yang sebelumnya mengalami lonjakan harga. Wilayah tersebut kini menjadi prioritas intervensi, dengan penyaluran beras SPHP yang lebih masif guna menekan gejolak di tingkat konsumen.
Koordinasi Lintas Sektor
Bulog menekankan bahwa pengendalian harga pangan tidak bisa dilakukan sendiri. Rizal menyebut pihaknya aktif berkoordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga, baik di pusat maupun daerah.
Strategi yang ditempuh mengusung konsep pentahelix, yaitu melibatkan sinergi antara pemerintah, TNI-Polri, ritel modern, pengecer di pasar tradisional, hingga koperasi desa.