- TVONE - IKA Nurulla
Kasus Mutilasi Mojokerto: Terungkap Alat-Alat yang Digunakan Alvi untuk Habisi Korbannya, Mulai dari Pisau hingga Gunting Dahan
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus mutilasi di Mojokerto menjadi sorotan publik karena kesadisannya.
Disclaimer: Peringatan (trigger warning), artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.
Kasus ini bermula dari warga bernama Suliswanto (30) yang melihat adanya potongan kaki manusia saat mencari rumput di Pacet, Mojokerto pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Polisi pun dipanggil hingga tiba untuk menyisir lokasi tersebut.
Dari pencarian itu, 65 potongan tubuh mulai dari jaringan otot, lemak, kulit kepala hingga rambut ditemukan.
Selang beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 19.00 WIB, Satreskrim Polres Mojokerto juga berhasil mengungkap identitas korban berkat adanya peran anjing pelacak.
Korban berjenis kelamin perempuan berinisial TAS (25).
Pada Minggu (7/9/2025) dini hari atau sekitar pukul 01.00 WIB, pelaku pembunuhan pun turut terungkap. Pelaku itu merupakan seorang laki-laki bernama Alvi (24). Alvi ditangkap di kosannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Alvi dan TAS sudah menjalin hubungan selama 5 tahun.
Bahkan, mereka disebut-sebut telah tinggal bersama hingga digosipkan juga telah menikah siri sehingga bisa tinggal di sebuah indekos di kawasan Lakarsantri, Surabaya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Fauzy Pratama mengungkapkan kejadian bermula saat Alvi menusuk TAS menggunakan pisau dapur.
Satu tusukan di leher itu menjadi fatal hingga korban pun tewas kehabisan darah.
“Korban lalu dibawa oleh pelaku ke mandi (di lantai satu kamar kos) untuk dimutilasi," ujarnya, Minggu (7/9/2025).
Pelaku memotong-motong tubuh TAS menggunakan pisau daging, gunting dahan dan alat pengasah.
"Dengan berat hati kami sampaikan pelaku memotong daging korban, sehingga tersisa tulang belulang," kata dia.
Setelah itu, Alvi membuang sebagian jasad korban ke semak-semak di Dusun Pacet. Dia membawanya dengan sepeda motor.
Di sisi lain, beberapa bagian tubuh korban seperti tulang masih disimpan di indekos tersebut.
"Kami temukan tulang dan serpihan tengkorak di balik laci lemari kos tersangka, dibungkus dua kantong plastik hitam," jelasnya. (nsi)