- Magang 2/ Renhard
Hujan Deras Guyur GBK, Konser Dewa 19 Featuring All Stars 2.0 Tetap Pecah Hingga Akhir
Jakarta, tvOnenews.com – Konser Dewa 19 Featuring All Stars 2.0 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (6/9/2025), menjadi malam penuh kenangan bagi Baladewa dan Baladewi.
Bukan hanya karena line-up musisi kelas dunia yang tampil, tetapi juga lantaran hujan deras yang mengguyur tanpa henti, justru menambah magis suasana konser.
Awalnya, hujan tidak turun saat konser dimulai pukul 19.00. Penonton masih penuh semangat menyanyikan Indonesia Raya bersama-sama, sebelum Virzha membuka panggung dengan Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia lalu dilanjutkan dengan Ello dengan lagu Siti Nurbaya.
Namun tak lama berselang, tetesan hujan turun mulai gerimis yang tipis, berubah menjadi hujan deras sekitar pukul 20.46 WIB.
Meski diguyur tanpa henti hingga acara berakhir pukul 21.30 WIB, tak ada satupun penonton yang bergeming. Baladewa dan Baladewi justru semakin larut, ikut bernyanyi dengan penuh semangat meski basah kuyup.
Euforia semakin terasa ketika lampu sorot panggung berpadu dengan kilatan hujan, menciptakan pemandangan megah yang sulit dilupakan.
Salah satu momen paling berkesan datang dari Dino Jelusick, vokalis asal Kroasia yang pernah tampil bersama Whitesnake. Dino memukau ribuan penonton ketika menyanyikan lagu legendaris Arjuna sepenuhnya dalam bahasa Indonesia, dari awal hingga akhir.
Dengan pelafalan yang jelas dan penuh penghayatan, sorakan penonton pun pecah, membuat stadion bergemuruh. Tak berhenti di situ, Dino kemudian memberi kejutan lain dengan membawakan lagu Pangeran Cinta dalam versi bahasa Inggris, memberikan nuansa segar pada karya klasik Dewa 19.
Tak ketinggalan, Ari Lasso yang membawakan “Aku Milikmu” dan “Sedang Ingin Bercinta” membuat penonton bernostalgia, sementara kolaborasi internasional dari Billy Sheehan, Eric Martin, Gary Cherone, Derek Sherinian, Ron “Bumblefoot” Thal, hingga Steve Vai semakin menguatkan kesan bahwa konser ini bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan perayaan lintas generasi dan budaya.
Konser ditutup dengan “Separuh Nafas” yang dinyanyikan bersama-sama. Ribuan suara penonton berpadu dengan hujan deras yang masih mengguyur, menciptakan momen klimaks yang emosional.
Malam itu, hujan bukanlah penghalang, melainkan bagian dari magis yang menjadikan konser Dewa 19 di GBK benar-benar tak terlupakan. (nsp)