- dok. Setwapres
Mako Brimob Bantu Warga RW 07 Kwitang 150 Paket Sembako, Gibran Janji Tambahkan Indomie
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua RW 07 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Bambang Ismiyadi, mengungkapkan dampak langsung yang dirasakan warganya akibat kerusuhan di sekitar Mako Brimob beberapa waktu yang lalu.
Ia menyebut, lokasi RW yang berseberangan dengan markas Brimob membuat masyarakat, khususnya para lansia, terkena imbas situasi mencekam tersebut.
“Oh dampaknya. Kita yang namanya juga istilahnya, kan berdekatan, bersebrangan dengan Brimob, otomatis dampaknya pasti ada. Nah, makanya kan karena banyak lansia di sini, jadi kan kasihan,” kata Bambang, saat ditemui tvOnenews.com, Sabtu (6/9/2025).
Sebagai bentuk empati, pihak Brimob menyalurkan bantuan 150 paket sembako kepada warga RW 07 Kwitang.
“Dari Brimob juga ngasih, misalnya untuk ini lah ya, rasa empati sama warga, terus ngasih bantuan sembako, sejumlah 150 paket untuk RW di sini,” jelasnya.
Adapun isi paket sembako tersebut berupa mie instan dan beras.
“Paketnya Indomie sama beras. Sembako. Kita bagi,” ucapnya.
Bambang menuturkan, dalam kunjungan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, ke pos siskamling Kwitang beberapa hari lalu, Gibran turut menyoroti jumlah bantuan yang terbatas.
“Pak Gibran ngomong bahwa apa cukup 150, ya cukup nggak cukup harus cukup. Kita Indomie kan bisa kita belah, misalnya satu kardus kan bisa untuk dua orang, atau empat orang gitu, kan masih menerima aja lah namanya pemberian,” ungkapnya.
Namun, ia mengakui bahwa beras yang hanya 5 kilogram per paket menjadi sulit dibagi. “Kalau yang nggak bisa kan berasnya, berasnya kan cuma 5 kg, ya udah gitu aja,” kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan adanya wacana tambahan bantuan setelah Gibran melihat kondisi di lapangan.
“Beliau pingin bantu, karena udah pingin bantu, disuruh sih, ambilin tuh Indomie, kasihan. Masa Indomie aja dibelah,” ungkapnya meniru ucapan Gibran.
Meski demikian, ia menegaskan pihaknya tidak terlalu berharap berlebihan atas bantuan tersebut, sebab niatnya sudah diterima dengan baik.
“Kurang tahu persis saya. Hanya wacana saja, karena spontanitas. Kita tidak terlalu mengharapkan banget, tapi paling tidak ada kepedulian seorang pimpinan, terhadap dampak-dampak kerusuhan,” ujarnya.