news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Warga Transmigran di Puncak Jeringo Lombok Timur Menanti Kepastian Lahan dan Fasilitas Dasar.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Warga Transmigran di Puncak Jeringo Lombok Timur Menanti Kepastian Lahan dan Fasilitas Dasar

Suara lirih bercampur harap datang dari Basri (42), warga transmigran asal Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suwela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selasa, 2 September 2025 - 05:00 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Suara lirih bercampur harap datang dari Basri (42), warga transmigran asal Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suwela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di hadapan Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara dan jajaran pemerintah daerah yang berkunjung, ia menyampaikan isi hati yang telah dipendam selama 16 tahun.

Sudah 16 tahun Basri hidup di kawasan transmigrasi yang dibuka sejak 2009. Sebagai cucu dari generasi pertama transmigran, ia menyimpan harapan besar agar pemerintah segera memberi kepastian atas hak lahan dan menghadirkan fasilitas dasar yang layak bagi warga.

Warga Transmigran di Puncak Jeringo Lombok Timur Menanti Kepastian Lahan dan Fasilitas Dasar
Sumber :
  • Istimewa

 

“Kami ini sudah lama menunggu kejelasan lahan usaha. Ada sekitar 200 kepala keluarga yang baru dapat lahan pekarangan, tapi lahan usaha sampai sekarang masih belum jelas karena katanya masih sengketa. Padahal, kami ditempatkan di sini sejak 2009,” ujar Basri kepada Menteri Transmigrasi.

Menurutnya, warga transmigran hanya ingin kepastian hukum atas tanah yang dijanjikan negara.

“Sejak nenek kami meninggal, lahan usaha kami belum juga jelas, Pak Menteri. Sudah empat kali ganti gubernur, empat kali ganti bupati, tapi masalah tanah transmigrasi belum juga selesai," kata Basri dengan nada bergetar.

16 Tahun Menunggu Kepastian

Program transmigrasi di Puncak Jeringo dimulai pada tahun 2009. Saat itu, ratusan kepala keluarga ditempatkan di kawasan perbukitan dengan janji lahan pekarangan dan lahan usaha. Namun, janji itu belum sepenuhnya terealisasi.

Menurut Basri, sekitar 200 kepala keluarga masih menunggu kejelasan status lahan usaha yang hingga kini belum diproses. Sebagian lahan diklaim pihak lain, bahkan ada sengketa yang membuat penyelesaian terhambat.

"Penyiapan lahan transmigrasi itu kan harus jelas dulu sebelum warganya ditempatkan. Tidak mungkin setelah 16 tahun baru muncul sengketa,” tegasnya.

Kekurangan Air dan Infrastruktur Terbatas

Selain masalah lahan, warga Puncak Jeringo juga menghadapi tantangan lain. Air bersih menjadi masalah utama.

Setiap musim kemarau, mulai bulan Juli hingga Agustus, warga harus menempuh jarak tiga kilometer untuk mendapatkan sumber air.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral