- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Nasib Luntang-lantung Aplikasi JakParkir, Gubernur Pramono Enggan Bersuara
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, enggan memberikan komentar terkait perkembangan sosialisasi aplikasi JakParkir.
Saat ditemui di Balairung Balai Kota DKI Jakarta, Pramono tidak menjawab pertanyaan tvOnenews.com terkait sosialisasi JakParkir yang kini nasibnya luntang-lantung.
Hal ini dikarenakan banyak warga yang tidak mengetahui adanya sistem pemesanan parkir di tepi jalan melalui aplikasi bernama JakParkir.
Tidak hanya warga, bahkan temuan tvOnenews.com, petugas parkir resmi sekalipun tidak mengetahui adanya pemesanan lokasi parkir tepi jalan melalui aplikasi.
“Kan, saya sudah bilang kalau di doorstop enggak mau,” kata Pramono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Sementara itu, tvOnenews.com sudah mencoba untuk menghubungi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, namun masih belum mendapatkan balasan.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gubernur Pramono Anung kerap mendeklarasikan Jakarta akan menjadi kota global.
Upaya menjadi kota global digenjot melalui sejumlah program digitalisasi, termasuk urusan parkir di tepi jalan atau on street.
Melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, aplikasi JakParkir kembali diaktifkan, setelah mati suri cukup lama yakni periode 2021-2022.
Salah satu narasumber bernama Boy Prakoso (23) mengaku pernah mencoba aplikasi JakParkir sekitar tiga minggu lalu. Kepada tvOnenews.com, dia bercerita pengalamannya menggunakan aplikasi JakParkir yang dinilai masih belum optimal.
“Saya pernah coba aplikasinya, saya lihat ada slot parkir di Jalan Palatehan I Nomor 45, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Nah pas saya coba ke sana, ternyata belum ada JakParkir, masih pakai sistem TPE (Tempat Parkir Elektronik),” jelas Boy, saat dihubungi, Senin (18/8/2025).
Hal ini pun dikonfirmasi langsung oleh Boy kepada petugas Dishub yang sedang bertugas. Petugas tersebut pun membenarkan bahwa di Jalan Palatehan I masih menggunakan sistem TPE.
Kemudian, hari ini Boy kembali mencoba mengecek ketersediaan slot parkir di aplikasi JakParkir, namun yang dia temukan aplikasi mengalami eror.
“Nah, terus ini tadi pas nyoba lagi kaya nge-balnk gitu aplikasinya. Nge-hang gitu, aplikasinya bisa dibuka cuma pas pengin coba cari titiknya lagi, ternyata buffering, muter-muter,” cerita dia.
Boy pun memberi masukan kepada Dinas Perhubungan agar sekiranya melakukan perbaikan pada aplikasi JakParkir yang dinilai masih lelet dan sulit diakses.
“Aplikasinya enggak jelek, bagus, cuma pas kita buka nih loading mulu. Kaya udah masuk ke aplikasi, tetapi pas pengin lihat lokasi parkir yang kita mau itu dia loading, buffering, muter-muter di situ aja. Padahal secara internet mah lancar-lancar aja,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan tvOnenews.com, pada PlayStore tidak ada satu pun ulasan dari pengguna aplikasi JakParkir, dan total yang mendownload aplikasi hanya sebanyak 100 orang saja.
Begitu pula di layanan AppStore, hanya terdapat satu ulasan dari pengguna pada 2 Okotber 2021.
Sebagai informasi, delapan ruas jalan yang sudah menggunakan JakParkir yaitu Jalan Pegambiran, Cikini Raya, Juanda Raya, Raden Patah, Adityawarman, Tebah Raya, Sunan Ampel, dan Muara Karang Raya.
JakParkir sendiri merupakan aplikasi digital yang mendukung pembayaran nontunai (cashless) dan pemesanan slot parkir. Aplikasi ini dilengkapi empat interface, yakni untuk pengguna jasa, juru parkir, pengawas lapangan, serta dashboard pusat kendali atau command center. (agr/rpi)