- Istimewa
Terbongkar! 8 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank Ilham Pradipta, Ada Dalang Intelektual dan Ekskutor
Jakarta, tvOnenews.com – Kasus kematian tragis Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang bank BUMN di Jakarta, akhirnya menemui titik terang. Polisi berhasil meringkus delapan tersangka yang terlibat dalam penculikan hingga pembunuhan keji tersebut.
Para pelaku terdiri dari empat eksekutor lapangan yang bertugas menculik korban, serta empat aktor intelektual yang menjadi otak di balik rencana kejahatan.
Kronologi Penculikan dan Pembunuhan
Kasus bermula pada Rabu (20/8/2025), saat Ilham usai menghadiri rapat di sebuah supermarket kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Saat berjalan menuju mobilnya, korban disergap dua pria dan dipaksa masuk ke mobil putih.
Aksi tersebut terekam jelas kamera CCTV. Ilham sempat melawan, namun kalah jumlah. Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025), jasadnya ditemukan di semak-semak Desa Sukasari, Bekasi, dengan kondisi terikat lakban dan bekas hantaman benda tumpul di leher serta dada.
Polisi Ringkus 8 Pelaku
Tim gabungan Polda Metro Jaya bergerak cepat. Fase pertama, pada 21 Agustus, polisi menangkap empat eksekutor lapangan:
-
RAH, RS, dan AT di Johar Baru, Jakarta Pusat
-
RW di Bandara Labuan Bajo, saat berusaha kabur
“Empat pelaku ini berperan menculik korban, bukan eksekusi pembunuhan,” jelas AKBP Resa Fiardi Marasabessy.
Fase kedua, 23–24 Agustus, giliran aktor intelektual dibekuk. Polisi menangkap DH, YJ, dan AA di Solo melalui pengejaran dramatis di jalan raya. Sehari berikutnya, C diringkus di Jakarta Utara.
Peran Tersangka
-
RAH, RS, AT, RW → Eksekutor penculikan
-
DH, YJ, AA, C → Dalang intelektual/otak pembunuhan
Kini, kedelapan tersangka sudah resmi ditahan dan diperiksa intensif. Namun polisi masih mendalami motif utama di balik pembunuhan, apakah terkait utang piutang, pekerjaan, atau masalah pribadi.
Sosok Korban yang Dikenal Ramah
Ilham Pradipta, 37 tahun, adalah Kepala Cabang Pembantu salah satu bank di Jakarta Pusat. Alumni Unsoed ini dikenal ramah, supel, dan aktif di organisasi semasa kuliah. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak yang kini harus kehilangan sosok ayah sekaligus tulang punggung keluarga.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena skala kejahatan yang terorganisir dan jumlah pelaku yang cukup besar. (nsp)