- Fath Putra Mulya-Antara
BNN Musnahkan 474 Kilogram Narkotika Hasil Pengungkapan 21 Kasus di Jakarta hingga Bali
Jakarta, tvOnenews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan 474.480,68 gram atau 474 kilogram narkotika hasil pengungkapan 21 kasus di wilayah Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bali.
Barang bukti tersebut terdiri atas empat jenis narkotika, yakni 253.067,88 gram sabu (53 persen), 218.414,22 gram ganja, 2.998,58 gram kokain dan 94 butir ekstasi. Barang bukti tersebut disita dari 43 orang tersangka.
“Pemusnahan barang bukti narkotika pada hari ini dilaksanakan di dua lokasi. Pertama, di lapangan BNN dengan menggunakan mesin insinerator untuk memusnahkan sebagian barang bukti. Lokasi kedua, difasilitasi oleh PT Jasa Medivest Plant di Dawuan, Karawang,” ujar Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, Jumat (22/8/2025).
Sebelum dimusnahkan, kata dia, sebagian barang bukti narkotika tersebut disisihkan terlebih dahulu untuk kebutuhan pengujian laboratorium dan pembuktian di pengadilan.
Adapun rinciannya dari total barang bukti sabu yang semula disita sebanyak 253.611,97 gram, sebanyak 496,91 gram disisihkan untuk pengujian laboratorium dan 47,19 gram digunakan untuk pembuktian di pengadilan.
Dari total 222.565,35 gram barang bukti ganja yang disita, sejumlah 3.151,13 gram disisihkan untuk pengujian laboratorium dan 1.000 gram untuk pembuktian di pengadilan.
Dari 3.089,36 gram kokain yang disita, disisihkan sejumlah 0,22 gram untuk pengujian laboratorium dan sebanyak 90,56 gram untuk pembuktian di pengadilan.
Terkait ekstasi, semula berjumlah 98 butir ketika dilakukan penyitaan, tapi disisihkan sebanyak empat butir untuk pengujian laboratorium.
Pelaksana Tugas Deputi Pemberantasan BNN RI Budi Wibowo menyebut pemusnahan alat bukti dilakukan menggunakan alat insinerator dengan prinsip kerja sistem pembakaran dua tungku.
Tungku pertama, jelas dia, beroperasi pada suhu 600 hingga 850 derajat Celcius. Pada tahap ini, narkotika mulai terbakar dan molekul-molekulnya mulai terurai, tetapi beberapa komponen kimia masih bertahan dalam bentuk gas atau partikel halus.
Selanjutnya, kata dia, tungku kedua yang beroperasi pada suhu 850 hingga 1.100 derajat Celcius memastikan seluruh molekul narkotika yang tersisa hancur sempurna.
Pada suhu 1.000 derajat Celcius ke atas, Budi menyebut energi panas yang dihasilkan sangat besar sehingga mampu memutuskan hampir semua ikatan kimia organik.
Molekul narkotika yang kompleks akan terurai menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti karbon dioksida dan uap air. (ant/nsi)