- istimewa - antaranews
15 Proyek Strategis Ditawarkan Kalimantan ke Investor 12 Negara
Di Provinsi Kalimantan Timur, yakni sistem pengelolaan limbah di Balikpapan, komoditas turunan kelapa sawit berbasis kimia di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kutai Timur, dan industri hilirisasi minyak kelapa sawit.
Kemudian, proyek industri oleokomia di Bontang, memanfaatkan kelapa sawit sebagai bahan baku utama untuk memproduksi asam lemak dan gliserin. Dengan kapasitas produksi 91,2 ton per tahun, proyek ini diharapkan memenuhi permintaan global yang terus meningkat sekaligus memberikan nilai tambah bagi potensi perkebunan sawit lokal.
Terakhir di Provinsi Kalimantan Utara, yakni proyek pembangunan Rumah Sakit Tipe B di Tanjung Selor, Bulungan, dengan memanfaatkan lokasi strategis di lahan seluas lima hektare untuk menyediakan layanan kesehatan lebih lengkap dan cepat bagi sekitar 168 ribu penduduk, guna melengkapi layanan kesehatan yang saat ini hanya tersedia di satu RS Tipe C. Lalu, industri pakam ikan dan pengembangan Pelabuhan Besar Bebatu di Kabupaten Tanah Tidung.
Kepala BI Kalsel Fadjar menegaskan bahwa 15 proyek ini memiliki potensi untuk menarik para investor dari 12 negara. Karena jauh sebelum pelaksanaan Pamor Borneo di Kalsel pada 21-24 Agustus 2025, pihaknya bersama pemerintah daerah terkait telah mempersiapkan dengan sebaik mungkin.
“Sebanyak 15 proyek ini telah kami publikasikan ke luar negeri. Bahkan kami memiliki jaringan melalui Bank Indonesia di luar negeri, termasuk bantuan kedutaan besar dan para pemangku kepentingan lainnya,” ujar Fadjar.
Kegiatan Pamor Borneo di Kalimantan merupakan kegiatan tahunan yang diinisiasi untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional dengan tiga misi besar di kancah internasional, yakni sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata. (ant/aag)