- Taufik Hidayat/tvOnenews
Senyum Tiga Bersaudara di Cengkareng, Akhirnya Sekolah Setelah Selama Ini Hanya Belajar Baca Lewat Papan Iklan
“Kalau aku mau jadi dokter. Iya biar bisa ngobatin orang,” kata Amanda.
Ketika belum sekolah, Amanda mengaku pernah mencoba bekerja di sebuah rumah makan hingga toko sembako untuk mendapatkan penghasilan.
Dia diberikan upah per hari oleh bosnya, ketika di rumah makan ia hanya digaji Rp30 ribu, saat di toko sembako ia mengaku diberikan upah Rp60 ribu. Namun Amanda tak bertahan lama karena merasa kurang menyenangkan.
“Iya ingin banget sekolah. Mau kerja yang enak. Pernah kerja di Warteg, di toko sembako. Kerja dua minggu doang karena gak kuat, waktunya gak enak apalagi pas puasa,” jelas Amanda.
Selain itu, Andini juga sempat merasakan kerja di sebuah toko konveksi, namun hal ini dilakukannya setelah menikah. Setelahnya Andini tak melanjutkan karena suaminya tidak memperbolehkannya untuk bekerja.
“Sempat kerja di konveksi jadi helpernya gitu. Dibayar seminggu Rp400 ribu. Ada kali setahun (kerja),” terang Amelia.
Ketiganya merasa bersyukur saat dapat merasakan belajar di sekolah. Lantaran kakak beradik ini ingin mendapatkan ijazah sebagai syarat agar dapat mendapatkan pekerjaan yang layak.
Sementara itu, usai mendapatkan fasilitas pendidikan lewat program paket, Amelia dan Amanda hingga saat ini belum memiliki akta kelahiran. Hal ini dikarenakan orang tuanya yang tidak memiliki akta nikah.
Tetapi Andini menceritakan bahwa kedua adiknya telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Identitas ini juga baru didapatkan beberapa hari lalu lantaran dibantu oleh anggota DPRD.
“Sekarang cuma akta lahir doang yang nggak punya. Sampai sekarang belum punya. Soalnya harus ada surat nikah orangtuanya. Kemarin ditanya sama guru SKB surut buat akta,” ungkap Andini. (ars/iwh)