- Instagram/@bobbynst
Sentilan Keras Anak Buah Hercules ke Bobby Nasution, Imbas Markas GRIB Jaya Sumut Dituduh Sarang Narkoba-Diskotek Marcopolo
Jakarta, tvOnenews.com - Anak buah Hercules di ormas GRIB Jaya menyentil keras Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution.
Anggota Hercules menyoroti Bobby Nasution tak lekang akibat perobohan markas DPD GRIB Jaya di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (14/8/2025).
Penghancuran markas GRIB Jaya oleh Bobby Nasution dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut baru-baru ini menggemparkan jagad maya.
Saat proses penghancuran, Bobby menghadirkan Forkopimda, Pimpinan DPRD Sumut, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, Pangdam I/BB Mayjen Rio Firdianto.
Ribuan polisi, TNI hingga Satpol PP juga turut mengawal proses perobohan tersebut, sebab pihak GRIB Jaya sempat melakukan perlawanan.
- Kolase Antara & tvOne
Bobby menyampaikan motif penghancuran tersebut karena masyarakat sangat resah, markas ormas itu menjadi tempat diskotek Marcopolo ilegal dan sarang peredaran narkoba.
"Langkah ini adalah salah satu bentuk komitmen bahwa, Sumatera Utara tidak memberi ruang bagi narkoba dan segala bentuk kejahatan yang merusak generasi muda," tulis Bobby Nasution dikutip dari Instagram @bobbynst, Senin (18/8/2025).
Peredaran dan penyalahgunaan narkoba hingga merebaknya tempat hiburan malam (THM) ilegal bisa berdampak pada generasi muda di Sumut.
"Langkah untuk menjaga anak-anak kita agar memiliki masa depan yang cerah, serta terciptanya kehidupan sosial yang lebih baik," jelas Bobby.
Atas perobohan markasnya di Sumut, Sekjen DPP GRIB Jaya, Zulfikar menyampaikan pernyataan sikap ormas yang didirikan Hercules itu.
Zulfikar menganggap sikap berlebihan telah dicerminkan Bobby, sebab tidak ada ruang mediasi maupun dialog sebelum penghancuran.
"Jangan sampai orang-orang yang belum cukup matang sebagai pemimpin dari sisi usia, pengalaman, dan lain sebagainya," ungkap Zulfikar dalam siaran pers dilansir dari kanal YouTube resmi GRIB Jaya, Senin.
- YouTube GRIB TV
Menurut Zulfikar, Bobby menunjukkan sikap agar Pemprov Sumut melakukan tindakan secara sepihak.
Keputusan penghancuran tersebut juga tanpa adanya kompromi dari kedua belah pihak.
"Tragedi ini sangat memalukan," tegas Zulfikar.