- Parulian Panggabean
BEM UI Kecam Penganiayaan dan Pelecehan Dosen FISIP Ade Armando
Depok, Jawa Barat - BEM gabungan se-Universitas Indonesia (UI) mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh massa aksi kepada dosen FISIP UI, Ade Armando. Pernyataan itu dibacakan Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo, Senin (11/4/2022).
"Kami mengecam keras segala bentuk provokasi, tindakan main hakim sendiri, serta berbagai bentuk tindak kekerasan pada setiap warga negara karena tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak Warga Negara Indonesia yang tercantum dalam konstitusi dan konvensi HAM internasional," ujar Bayu.
BEM UI juga menuntut pihak kepolisian untuk bersikap tegas dan melakukan proses hukum kepada provokator yang menyebabkan kericuhan pada aksi massa karena dianggap melanggar Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Pasal 12 huruf n Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka Umum.
Bayu menambahkan, atas permohonan keluarga, dia meminta semua pihak yang mendapatkan informasi elektronik dalam bentuk foto ataupun video berisi kekerasan terhadap Ade Armando untuk tidak menyebarkannya.
Menurut Bayu, aksi massa di depan Gedung DPR RI Senin, tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa, tetapi juga elemen masyarakat lainnya. Salah satunya adalah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Ade Armando. Ade menyebut kehadirannya pada aksi massa ini
untuk memantau sekaligus menyatakan dukungannya atas beberapa tuntutan yang ada.
Pada awalnya, aksi tersebut berjalan dengan damai. Namun, pada pukul 16.00 WIB, terjadi kericuhan yang menyebabkan Ade Armando dipukuli oleh sekelompok massa aksi.
Pada unggahan video yang beredar di media sosial, Ade Armando mulanya sedang berada dalam proses wawancara. Selama proses tersebut, beberapa massa aksi meneriaki Ade Armando dengan hinaan, bahkan terdapat teriakan ancaman terhadap jiwa Ade.
Tak lama kemudian, video tersebut memperlihatkan Ade Armando
yang sedang dipukuli, ditendang, diinjak-injak, bahkan ditelanjangi oleh sekelompok massa aksi tersebut.
Ade Armando diselamatkan oleh pihak Kepolisian dalam keadaan
luka-luka dan setengah telanjang. (parulian/act)