- Antara
Pengemudi Taksi Online Dihajar Penumpang Gegara Ingatkan Pakai Sabuk Pengaman, Pelaku: Memang Saya Orang Kampung?
Jakarta, tvOnenews.com - Pengemudi taksi online, Abdul Yasmin (35), menjadi korban pemukulan oleh penumpangnya sendiri hanya karena mengingatkan untuk menggunakan sabuk pengaman.
Insiden itu terjadi di Tol sekitar Bandara Soekarno-Hatta, saat Abdul mengantar dua orang penumpang dari sebuah hotel di kawasan bandara.
"Kronologinya, saya membawa dua penumpang. Satu orang duduk di depan, satu orang lagi duduk di tengah sebelah kiri dengan menggunakan jaket loreng TNI," ungkap Abdul kepada wartawan, Selasa (5/8).
Menurut Abdul, kejadian bermula ketika ia mengingatkan penumpang yang duduk di kursi depan untuk memakai sabuk pengaman.
Penumpang tersebut, yang sedang menelepon menggunakan bahasa daerah, tiba-tiba memukul wajah Abdul dengan tangan kiri, mengenai dagu dan bibir sebelah kanan.
“Dia sambil berkata, ‘memang saya orang kampung’,” kata Abdul bercerita.
Tak berhenti sampai di situ, penumpang tersebut kembali memukul pipi kiri Abdul dengan tangan kanan sambil mengancam, “Saya bunuh kamu di sini dan lempar ke luar mobil.”
Meski penglihatannya sempat pudar akibat pukulan keras, Abdul berusaha tetap tenang demi menjaga fokus mengemudi dan keselamatan penumpang.
"Jikalau satu kali lagi saya dipukul, bisa terjadi kecelakaan dan penumpang bisa saja dengan alasan driver mengantuk atau driver tidak fokus. Dengan begitu otomatis, jikalau saya kecelakaan, saya harus tanggung jawab terhadap mobil sewa yang saya gunakan dan dua penumpang tersebut," kata Abdul.
Penumpang lain yang duduk di kursi tengah, mengenakan jaket loreng seperti TNI, tidak melakukan apa-apa dan hanya diam selama kejadian.
Abdul tetap profesional, mengantarkan kedua penumpang hingga tujuan dengan selamat.
Setelah kejadian, Abdul melapor ke Polsek Benda. Namun, karena lokasi kejadian yang berada di perbatasan wilayah Polres Bandara dan Polsek Benda, ia diarahkan untuk melapor ke Polda Metro Jaya.
Abdul juga sempat melapor ke Koramil 6, namun Abdul diminta untuk tetap melapor ke Polda Metro Jaya terlebih dahulu. Apabila diketahui pelaku adalah anggota TNI, barulah Abdul diminta laporan militer. (rpi/dpi)