- Istimewa
Pria yang Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Ternyata Pernah Ditangkap Akibat Tak Bayar Hotel
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik penangkapan pria berinisial HR (41) yang berteriak ada ancaman bom dalam pesawat Lion Air rute Jakarta-Kualanamu, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (2/8/2025).
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung mengatakan bahwa tersangka ternyata pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Hal ini diketahui berdasarkan informasi dari keluarga.
"Berdasarkan informasi dari keluarga, pelaku sempat dirawat selama satu bulan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta," kata Ronald, kepada wartawan, Senin (4/8/2025).
Kemudian Ronald menyebutkan bahwa pelaku juga sempat diamankan pihak kepolisian Merauke akibat tidak membayar penginapan hotel.
- TikTok/@boeangsaout
"Pelaku sempat diamankan oleh kepolisian Merauke karena tidak membayar biaya menginap di Hotel Swiss Bell," jelas Ronald.
Sebelumnya, polisi mengungkap alasan pria berinisial HR (41) yang berteriak ada ancaman bom di dalam pesawat Lion Air rute Jakarta-Kualanamu, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (2/8/2025).
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung mengatakan bahwa tersangka berucap usai tersangka menanyakan bagasi ke kru pesawat.
Kemudian terdapat kalimat yang membuat pelaku emosi, sehingga melontarkan adanya ancaman bom.
"Tersangka menanyakan tentang keberadaan bagasi kepada salah satu kru. Kemudian ada komunikasi dan itulah yang membuat dia tersulut emosinya, sehingga mengeluarkan kalimat dan ancaman yang banyak beredar di sosial media," kata Ronald, kepada wartawan, Senin (4/8/2025).
- TikTok/@boeangsaout
Sementara itu Ronald menyebutkan bahwa memang pesawat yang ditumpangi pelaku adalah pesawat lanjutan usai melakukan perjalanan dari Merauke menggunakan pesawat Makassar-Soekarno-Hatta dengan tujuan akhir Kualanamu, Medan.
Sehingga pelaku menanyakan keberadaan bagasinya.
"Bahwa dia sejak berangkat dari Merauke itu selalu menanya tentang bagasinya, karena penerbangan ini adalah connecting flight (penerbangan lanjutan). Nah pada saat di Jakarta, tersangka menanyakan tentang keberadaan bagasi kepada salah satu kru," ungkap Ronald.
Kemudian Ronald menyebutkan bahwa dalam hal ini pihak keamanan telah melakukan pemeriksaan terhadap benda yang berada dalam bagasi milik pelaku.