- IST
Penutupan Bumi Berdaya: Dorong Akselerasi Inovasi Guru di Tangerang
Tangerang, tvOnenews.com – Program bertajuk BUMI BERDAYA: Bergerak untuk Meningkatkan Inovasi, Bersama untuk Berupaya resmi ditutup melalui acara Closing Ceremony & Awarding yang berlangsung di D’Prima Hotel Tangerang.
Program ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pelatihan, pendampingan, dan inovasi pembelajaran yang berdampak.
BUMI BERDAYA telah berlangsung sejak November 2024 hingga Juli 2025, menyasar 120 guru dari 24 sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Tangerang. Selama delapan bulan, program ini menguatkan kapasitas guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka, integrasi teknologi pembelajaran, dan mentoring intensif untuk mendorong transformasi nyata di ruang kelas.
Acara puncak dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dan dimeriahkan dengan beragam penampilan serta sambutan dari sejumlah tokoh penting. Hadir dalam acara ini Dr. Drs. Rachmadi Widiharto, M.A., selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Ditjen GTKPG; Ibu Prima Saras Puspa, Asisten Pemerintahan & Kesra Setda Kabupaten Tangerang; H. Joni Juhaeni, M.Pd., Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Tangerang; Afni Febri Maulani, S.Pd., Kasi Kurikulum SD Kabupaten Tangerang; serta Tofan Wibisono, Senior Manager of Sustainability PT Bumi Resources Tbk. Tak ketinggalan, Dr. Zulfikar Alimuddin selaku Chairman & Founder GuruInovatif.id dan Ikhsan Putra Budiman, Head of Business Unit GuruInovatif.id, juga turut memberikan sambutan dan apresiasi atas keberhasilan program.
Dalam sambutannya, Dr. Drs. Rachmadi Widiharto, M.A, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program BUMI BERDAYA sebagai langkah konkret dalam mewujudkan pembelajaran yang inovatif, kolaboratif, dan berdampak. Beliau menekankan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang mindful, meaningful, dan joyful, serta mendorong partisipasi semua pihak untuk menghadirkan pendidikan yang adaptif dan transformatif.
“Program ini menjadi katalisator lahirnya pendidik yang kreatif dan berdaya, dan semoga menjadi amal ibadah dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di masa depan,” tuturnya.
Dalam laporannya, Ikhsan Putra Budiman menegaskan bahwa program ini berhasil membangun komunitas guru yang tidak hanya aktif belajar, tetapi juga berani berinovasi di kelas masing-masing. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kompetensi guru secara signifikan: nilai rata-rata asesmen peserta meningkat dari 73 di awal menjadi 86 di akhir program (naik sebesar 18%), dengan capaian tertinggi pada aspek penguatan pendidikan karakter dan literasi numerasi. Selain itu, guru dinilai mahir menyusun lesson plan inovatif dengan nilai rata-rata 81, mencerminkan kemampuan mereka dalam merancang pembelajaran yang kontekstual dan berdampak.