- YouTube/Sekretariat Presiden
Anak dari Keluarga Kurang Mampu Harus Menulis Huruf Kecil-Kecil Demi Hemat Penggunaan Buku Tulis, Prabowo Prihatin
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI Prabowo Subianto mengaku prihatin terhadap kebiasaan anak dari keluarga kurang mampu yang harus menulis dengan huruf kecil-kecil demi menghemat penggunaan buku tulis.
Dalam unggahan media sosial Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada Rabu (30/7/2025), keprihatinan itu disampaikan Presiden Prabowo dalam rapat yang membahas kemajuan program Sekolah Rakyat Merah Putih bersama jajaran kementerian pada Selasa (29/7/2025) malam.
"Tadi malam pada saat rapat membahas kemajuan Program Sekolah Rakyat Merah Putih, Presiden Prabowo menyampaikan perhatian dan keprihatinan terhadap anak-anak dari keluarga tidak mampu yang sering terpaksa menulis dengan huruf kecil-kecil supaya menghemat buku tulis," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut Presiden Prabowo sempat memeriksa tulisan tangannya di buku catatan pribadi saat rapat untuk menilai kerapian tulisannya.
"Tadi malam Presiden Prabowo memeriksa tulisan tangan saya. Untung rapi dan baik di buku catatan Menkeu," katanya sambil berkelakar dengan membandingkan tulisannya yang lebih rapi dibandingkan blok note milik Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Dia turut mengaitkan topik tersebut dengan perbedaan cara belajar siswa antargenerasi yang kini lebih terpengaruh perkembangan industri digital.
Menurut dia, anak-anak sekarang lebih akrab dengan gawai.
Hal ini, kata dia, berbeda dengan generasi Baby Boomers yang masih diajarkan menulis halus dan rapi pada masa sekolah.
“Saya termasuk orang yang senang menulis di buku catatan dengan pena atau pensil karena selain relaxing menyenangkan menulis tangan juga memaksa pikiran lebih tertata, disiplin runtut untuk mencatat dan mengekspresikan yang ada dalam pikiran dan perasaan,” terangnya.
Adapun hingga pertengahan Juli 2025 ini, Sri Mulyani mengatakan sebanyak 63 Sekolah Rakyat telah resmi beroperasi dengan lebih dari 9.000 siswa telah diterima.
“Dari total 159 Sekolah Rakyat yang ditargetkan berjalan tahun 2025, 63 lokasi Sekolah Rakyat sudah mulai beroperasi sejak tanggal 14 Juli 2025 dengan jumlah siswa yang diterima lebih dari 9.000 siswa," ujar dia.
Semengtara itu, sebanyak 37 sekolah akan diluncurkan pada 1 Agustus 2025 dan 59 lainnya dijadwalkan menyusul pada awal September tahun ini.